news  

Bukan Lapar, Ini Alasan Ibu Menyusui Tiba-tiba Suka Makan Manis dan Asam

Bukan Lapar, Ini Alasan Ibu Menyusui Tiba-tiba Suka Makan Manis dan Asam

Penelitian Baru Mengungkap Alasan Ibu Menyusui Tiba-Tiba Mau Makan Manis dan Asam

Selama masa menyusui, banyak ibu mengalami perubahan mendadak dalam keinginan makan. Mereka sering merasa ingin memakan sesuatu yang manis atau asam, meskipun tidak sedang lapar. Hal ini bisa terlihat aneh bagi orang sekitar, namun ternyata ada alasan ilmiah di baliknya.

Menurut penelitian terbaru, minat ibu menyusui untuk mengonsumsi makanan tertentu bukan hanya didorong oleh rasa lapar. Studi yang dipublikasikan di The Journal of Physiology & Behaviour menunjukkan bahwa keinginan untuk makan manis dan asam lebih berkaitan dengan perubahan hormon dan persepsi rasa daripada kondisi fisik seperti lapar.

Perbedaan Antara Ibu Menyusui dan Ibu yang Tidak Menyusui

Dalam survei yang melibatkan 64 ribu responden, ditemukan bahwa baik ibu menyusui maupun yang tidak menyusui cenderung tertarik pada makanan manis. Namun, ibu menyusui lebih memiliki minat yang luas terhadap berbagai jenis rasa, termasuk asam, asin, dan pahit.

Peneliti Kathleen S. Curtis dari Oklahoma State University menjelaskan bahwa hubungan antara rasa lapar dan minat makan berbeda pada kedua kelompok tersebut. Pada ibu yang tidak menyusui, minat makan biasanya berkorelasi dengan tingkat lapar. Namun, pada ibu menyusui, hal ini tidak selalu terjadi. Mereka lebih fokus pada rasa makanan daripada pada kebutuhan kalori.

Persepsi Rasa dan Pengaruh Hormon

Penelitian ini juga menyoroti bagaimana penyusuan dapat memengaruhi persepsi rasa pada perempuan. Ditemukan bahwa ibu menyusui cenderung lebih sensitif terhadap variasi rasa, meskipun tidak ada perubahan signifikan pada preferensi terhadap makanan asin atau asam.

Kurtis menekankan pentingnya memahami alasan perempuan memilih makanan tertentu. Hal ini tidak hanya relevan untuk pengaturan berat badan, tetapi juga karena perempuan sering menjadi pengambil keputusan utama dalam memilih makanan untuk keluarga mereka.

Perbedaan Budaya dan Preferensi Makanan

Studi ini juga mencatat adanya perbedaan budaya dalam preferensi makanan. Misalnya, responden Spanyol lebih tertarik pada kacang-kacangan dan pisang dibandingkan responden Inggris. Hal ini menunjukkan bahwa faktor budaya turut memengaruhi pilihan makanan ibu menyusui.

Meski survei ini memberikan awal yang baik untuk pemahaman lebih dalam tentang dampak menyusui terhadap minat makan, masih diperlukan penelitian lanjutan. Penelitian tambahan akan membantu menentukan apakah keinginan makan tersebut benar-benar berdampak pada pola makan sehari-hari.

Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa keinginan ibu menyusui untuk makan manis atau asam bukanlah sekadar rasa lapar, tetapi lebih berkaitan dengan perubahan hormon dan persepsi rasa. Dengan semakin banyaknya data yang dikumpulkan, kita dapat memahami lebih baik bagaimana perubahan hormonal selama menyusui memengaruhi kebiasaan makan, serta bagaimana hal ini dapat memengaruhi kesehatan ibu dan keluarga secara keseluruhan.