news  

Buaya Muncul di Kali Daan Mogot, Warga Panik dan Ikan Turun

Buaya Muncul di Kali Daan Mogot, Warga Panik dan Ikan Turun

Kejadian Mencengangkan: Buaya Muncul di Aliran Kali Sodetan Sekretaris

Beberapa waktu lalu, kejadian yang mengejutkan terjadi di aliran Kali Sodetan Sekretaris, belakang Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Seekor buaya muncul dan langsung membuat heboh warga sekitar serta jagat media sosial. Kejadian ini memicu banyak perhatian dan berbagai reaksi dari para pengunjung dan warga setempat.

Video yang menampilkan momen buaya tersebut pertama kali diunggah oleh seseorang yang sedang memancing. Dalam rekaman tersebut, terlihat jelas bagaimana buaya berada di dekat bantaran kali, lalu menghilang ke tengah aliran air. Tidak hanya satu video, dalam rekaman lainnya, reptil ganas itu kembali muncul di sisi kali, bahkan sempat mengibaskan ekornya hingga menciptakan cipratan air yang cukup besar. Selain itu, ada juga video yang menunjukkan buaya naik ke atas pinggiran kali.

Alex Endrianto, petugas UPK Badan Air Jakarta Barat, menjelaskan bahwa lokasi kejadian berada di Kali Sodetan Sekretaris belakang Studio Indosiar. Menurutnya, video tersebut diambil oleh warga yang sedang memancing dan kemudian diunggah karena melihat adanya buaya.

Kejadian ini juga disaksikan langsung oleh warga sekitar, termasuk para pemancing yang biasa berada di sepanjang bantaran kali. Aris, 65 tahun, seorang warga yang hampir setiap hari memancing di sana, menyebutkan bahwa ia melihat buaya beberapa kali muncul dan lari ke tengah air. Ia juga mengatakan bahwa anak-anak ramai-ramai menonton saat buaya muncul.

Menurut Aris, ini adalah pertama kalinya ia melihat buaya di lokasi tersebut. Ia menduga hewan itu terbawa arus saat hujan deras beberapa waktu lalu. “Baru ini aja ada buaya. Kayaknya apa mungkin ini buaya kebawa arus pas kemarin kan hujan deres tuh,” katanya.

Aris juga memberikan deskripsi mengenai ukuran buaya tersebut. “Ukurannya lumayan gede kayak pohon pinang. Cuma seekor aja tadi,” ujarnya.

Sementara itu, Dila, 38 tahun, seorang pemancing lainnya, mengaku awalnya mengira buaya itu adalah biawak. “Tadi saya pikir awalnya biawak, tapi ternyata buaya. Dia di pinggir sini terus lari lagi. Tapi saya enggak ngerekam,” katanya.

Dila juga menyampaikan bahwa sejak munculnya buaya, tangkapan ikannya semakin berkurang. Ia menduga ikan takut dengan kehadiran buaya atau bahkan telah disantap lebih dulu oleh hewan tersebut. “Biasanya dapat ikan lele atau betok. Tapi ini belum ada yang dapat, pada takut kali nih ikannya sama buaya,” ujar Dila.

Kejadian ini menunjukkan bahwa aliran sungai di Jakarta Barat tidak hanya menjadi tempat bagi ikan tetapi juga bisa menjadi habitat bagi hewan-hewan liar seperti buaya. Hal ini memicu kekhawatiran dari warga dan pemancing setempat tentang keberlangsungan lingkungan dan keamanan di sekitar wilayah tersebut.