news  

BSMI Kirim Dokter Spesialis ke Gaza: Dukung Warga yang Jadi Korban Kejahatan Israel

BSMI Kirim Dokter Spesialis ke Gaza: Dukung Warga yang Jadi Korban Kejahatan Israel


, JAKARTA –

Lembaga kemanusiaan nasional, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) berencana memberangkatkan tim medis darurat atau emergency medical team (EMT) ketiga dan keempat ke Jalur Gaza, Palestina, korban kejahatan Israel.

Setiap timnya, terdiri dari enam dokter spesialis mulai dari spesialis ortopedi, spesialis kandungan, spesialis mata, spesialis kulit dan sebagainya.

Dengan persiapan matang, tim ketiga dan keempat EMT dari BSMI akan diberangkat untuk memberikan bantuan medis di tengah lumpuhnya sistem kesehatan di wilayah tersebut.

Kedua tim itu akan bertugas di Rumah Sakit Al-Nasr, Khan Younis, Gaza Selatan, yang saat ini menjadi salah satu dari sedikit fasilitas kesehatan yang masih berfungsi.

Hal itu disampaikan Ketua Majelis Permusyawaratan Anggota BSMI, Prof. Basuki Supartono, di sela pelepasan EMT 3 BSMI untuk Gaza, di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (27/6/2025).

“Tim ketiga dijadwalkan berangkat pada 8 Juli, dan akan bertugas hingga 26 Juli. Tim ini kemudian akan disambung oleh tim keempat, yang akan berangkat pada 22 Juli dan bertugas hingga pertengahan Agustus,” ujar Prof Basuki dari keterangannya pada Jumat (27/6/2025).

Menurut dia, kedua tim ini akan dipimpin oleh Dr. Jamaludin, seorang spesialis mata senior, yang ahli di bidang katarak dan retina. Keahliannya diharapkan dapat sangat membantu kebutuhan medis di Gaza.

“Secara keseluruhan, tim ini terdiri dari enam dokter ahli, yang akan bekerja secara efektif selama 14 hari di Rumah Sakit Al-Nasr. Mereka akan bertugas atas nama Rahma Foundation dan BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia), memberikan layanan medis sesuai dengan bidang keahlian masing-masing,” katanya.

“Rumah Sakit Al-Nasr, yang setara dengan rumah sakit pendidikan tipe A di Jakarta, saat ini menjadi tumpuan pelayanan kesehatan di Gaza Selatan, setelah banyak fasilitas medis lain lumpuh, termasuk Rumah Sakit Syifa di Gaza City, dan Rumah Sakit Eropa,” tambahnya.

Prof Basuki mengatakan, saat ini kondisi di Gaza telah bergeser, dari “green zone” menjadi “red zone”. Situasi ini membuat banyak sumber daya manusia (SDM) swasta telah meninggalkan rumah sakit. Bahkan pegawai negeri sipil (PNS) meds sudah tiga bulan tidak menerima gaji.

Kehadiran tim EMT BSMI diharapkan dapat mengisi kekosongan tersebut, dan menggantikan tugas mereka dalam shift-shift tertentu.

“Masyarakat Indonesia dan rekan-rekan media dimohon untuk memberikan doa restu, agar perjalanan tim berjalan lancar, dan tidak ada halangan berarti. Proses perizinan telah dilakukan sejak 14 hari lalu, dan diharapkan Allah SWT mempermudah segala urusan,” pungkasnya.



Baca berita lainnya di
WhatsApp
.



Baca berita lainnya di
Google News.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com