– BPDP mengungkapkan kesetiaannya untuk mendukung penggunaan teknologi dengan tujuan menciptakan sektor perkebunan kelapa sawit yang bertahan lama di Indonesia.
Kepala Divisi PT Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawir, Achmad Maulizal Sutawijaya, menggarisbawahi perannya yang aktif dalam meningkatkan persaingan di industri kelapa sawit dengan mendukung penelitian serta pengembangan teknologi.
“BPDP memainkan peranan yang signifikan dalam menggenjot kompetisi dan kelangsungan industri minyak kelapa sawit di Indonesia dengan menerapkan teknologi,” ungkap Mauli seperti dikutip Antara pada hari Sabtu, tanggal 17 Mei 2025.
Langkah ini ditujukan untuk memperbaiki efisiensi, produktivitas, serta kualitas hasil kelapa sawit di dalam negeri.
BPDP juga mendukung penerapan teknologi mesin dan peralatan canggih pada tahap produksi.
Mauli berpendapat bahwa otomatisasi bertujuan untuk mengurangi biaya operasional sambil memperbaiki kualitas produk yang dihasilkan oleh para petani kelapa sawit serta pemain dalam industri tersebut.
Digitalisasi Pengelolaan Perkebunan
Penggunaan teknologi digital merupakan elemen krusial selanjutnya.
BPDP mensupport penerapan sistem informasi manajemen serta aplikasi yang didasarkan pada teknologi digital guna menghasilkan keterbukaan dan keefisienan dalam administrasi perkebunan kelapa sawit.
Selain itu, BPDP juga mendukung pengembangan teknologi ramah lingkungan, seperti sistem pengolahan limbah dan pemanfaatan energi terbarukan, sebagai bagian dari upaya menjaga kelestarian lingkungan dalam industri sawit.
Pada ajang Palmex Indonesia 2025 yang digelar 14–15 Mei di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, BPDP mengikutsertakan pelaku UMKM sektor sawit untuk mempromosikan produk mereka. Petani yang tergabung dalam Apkasindo serta mahasiswa penerima beasiswa BPDP dari Yogyakarta juga turut dilibatkan.
Pujuh Kurniawan, Indonesia Sustainability Lead dari Wilmar International, menegaskan bahwa digitalisasi sangat penting dalam menunjang produktivitas dan keberlanjutan bisnis.
Ia menyebut optimalisasi teknologi mencakup beragam modul mulai dari manajemen, pemupukan, biaya produksi, pelacakan (traceability), hingga penghitungan laba rugi.***
