Bondowoso Night Run 2025: Seribu Peserta Siap Dukung Kesehatan dan Ekonomi Lokal

Bondowoso Night Run 2025: Seribu Peserta Siap Dukung Kesehatan dan Ekonomi Lokal


TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso

–  Bondowoso Night Run 2025 sukses menarik perhatian ribuan pelari dari berbagai daerah, bahkan sejumlah peserta datang dari luar negeri. Acara yang digelar  Sabtu malam (31/5/2025), ini menempuh jarak sejauh 5 kilometer dan diikuti oleh lebih dari 2.000 orang.

Tak hanya warga lokal, para pelari dari wilayah lain dan beberapa peserta mancanegara, termasuk dari Kenya, turut ambil bagian dalam ajang ini. Menariknya, kehadiran peserta asing bukan merupakan hasil undangan, melainkan hasil pendaftaran secara mandiri melalui sistem daring.

Meski pelaksanaan Bondowoso Night Run didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sekitar Rp 170 juta, peserta tetap dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 100 ribu per orang. Kebijakan ini sempat menimbulkan pertanyaan, namun pihak penyelenggara memberikan penjelasan.

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso, Moelyadi, menyatakan pungutan tersebut diberlakukan karena anggaran dinas mengalami pemangkasan imbas dari kebijakan efisiensi. Sementara di sisi lain, kegiatan tersebut sudah terjadwal dalam kalender event daerah.

“Biaya pendaftaran ini kembali kepada peserta dalam bentuk kaos, nomor dada, gelang lari, dan juga perlindungan asuransi melalui BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.

Ia menegaskan penggunaan APBD hanya difokuskan pada aspek teknis penyelenggaraan, sehingga pembebanan biaya kepada peserta tidak melanggar aturan.

Sejumlah pejabat daerah seperti Wakil Bupati Bondowoso As’ad Yahya Syafi’i, Komandan Kodim 0822 Letkol Infanteri Achmad Yani, serta Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono, ikut berlari bersama peserta lainnya sejauh 5 kilometer.

Wakil Bupati As’ad menekankan pentingnya konsistensi penyelenggaraan kegiatan semacam ini, meski kondisi anggaran daerah sedang terbatas. Ia menilai kegiatan olahraga massal seperti Bondowoso Night Run memiliki banyak manfaat.

“Kami tetap berusaha menggelar acara seperti ini karena dampaknya sangat luas. Tidak hanya mengajak masyarakat untuk hidup sehat, tapi juga menggerakkan ekonomi lokal, terutama UMKM dan pedagang kaki lima,” ujarnya.

Bagi peserta, pengalaman mengikuti Bondowoso Night Run cukup berkesan. Salah satu peserta asal Kecamatan Wringin, Kevin Adtya Dwi Wahyono, menyampaikan biaya pendaftaran yang ia bayarkan sudah sepadan dengan fasilitas yang diterima.

“Dapat kaos, nomor dada, sama gelang lari. Ya, bayar Rp 100 ribu waktu daftar,” katanya.

Acara ini menunjukkan bahwa kegiatan olahraga tidak hanya menjadi sarana kebugaran, tetapi juga mendorong sektor ekonomi dan pariwisata lokal. Dengan antusiasme yang tinggi dari peserta dan dukungan dari pemerintah daerah, Bondowoso Night Run berpotensi menjadi agenda tahunan yang dinanti-nanti.


(Sinca Ari Pangistu/TribunJatimTimur.com)