Bolehkah Puasa Dzulhijjah Kurang dari Sembilan Hari? Ini Jawaban Syariahnynya

Bolehkah Puasa Dzulhijjah Kurang dari Sembilan Hari? Ini Jawaban Syariahnynya


UTARA TIMES

– Pemerintah lewat Kementerian Agama (Kemenag) sudah mengumumkan jika tanggal 1 Dzulhijjah 1446 Hijriah akan jatuh pada hari Rabu, 28 Mei 2025. Pengumuman ini dibagikan saat Seminar Nasional Sidang Isbat tentang Penetapan Awal Bulan Dzulhijjah yang dilangsungkan di Auditorium HM Rasjidi, markas besar Kemenag pada hari Selasa, 27 Mei 2025.

Di bulan ini, peringatan Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. Oleh karena itu, umat Islam disarankan untuk menjalani ibadah puasa selama sembilan hari awal bulan tersebut. Ini adalah praktik yang telah dilakukan Nabi Muhammad SAW secara konsisten, seperti yang diriwayatkan dalam hadits berikut:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kebiasaan berpuasa di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, terutama pada hari Asyura (10 Muharram), serta ia juga rutin berpuasa selama tiga hari setiap bulan…” (HR. Abu Dawud no. 2437, shahih menurut Syekh Al Albani)

Tetapi, apakah boleh jika puasa Dzulhijjah kurang satu hari menjadi delapan hari?

Syekh Zakaria Al-Anshari pada karyanya yang berjudul Asna al-Mathalib menyatakan bahwa sangat dianjurkan untuk melakukan fasting dari hari pertama hingga hari kesembilan di bulan Dzulhijjah. Untuk periode tersebut, mulai dari hari pertama hingga ketujuh, fasting bisa dilaksanakan oleh semua Muslim termasuk jemaah haji, tetapi untuk hari kedelapan dan kesembilan, ini hanya direkomendasikan bagi mereka yang bukan bagian dari penerbangan haji.

Melakukan ibadah puasa pada bulan Dzulhijjah bersifat sunnah, tetapi kaum Muslimin sangat disarankan untuk melaksanakannya sebab ada banyak pahala yang amat luar biasa dari praktik ini.

Namun demikian, para pemeluk Islam tetap diperbolehkan untuk melaksanakan puasa sunah Dzulhijjah meskipun hanya sebanyak sembilan hari saja.

Di samping itu, validitas satu hari berpuasa tidak bergantung pada hari-hari lain, jadi bisa dilaksanakan dalam waktu yang lebih singkat daripada sembilan hari.

Adapun periode dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah tahun 1446 Hijriah sesuai dengan;

Rabu, 28 Mei 2025: 1 Dzulhijjah 1446 Hijriah (Puasa Dzulhijjah)

Kamis, 29 Mei 2025: 2 Dzulhijjah 1446 Hijriah (Puasa Dzulhijjah)

Jumat, 30 Mei 2025: 3 Dzulhijjah 1446 Hijriah (Puasa Dzulhijjah)

Sabtu, 31 Mei 2025: 4 Dzulhijjah 1446 Hijriah (Puasa Dzulhijjah)

Minggu, 1 Juni 2025: 5 Dzulhijjah 1446 Hijriah (Puasa Dzulhijjah)

Senin, 2 Juni 2025: 6 Dzulhijjah 1446 Hijriah (Puasa di Bulan Dzulhijjah)

Selasa, 3 Juni 2025: 7 Dzulhijjah 1446 Hijriah (Puasa Dzulhijjah)

Rabu, 4 Juni 2025: 8 Dzulhijjah 1446 Hijriah (Puasa Dzulhijjah)

Kamis, 5 Juni 2025: 9 Dzulhijjah 1446 Hijriyah (Puasa Arafah)

Berikut adalah uraian tentang aturan berpuasa sunnah di bulan Dzulhijjah yang lebih singkat dari sembilan hari. ***

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com