,
Jakarta
– Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG
) kembali mengeluarkan peringatan dini
gelombang tinggi
yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 2-5 Juli 2025. Prakirawan BMKG Ryan Putra mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara sedang bergerak dari selatan ke barat sekencang 6-20 knot. Adapun angin di wilayah selatan bergerak ke tenggara, dengankecepatan tertinggi bisa menembus 25 knot.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda, dan Laut Arafuru,” kata Ryan melalui keterangan tertulis pada Selasa, 2 Juli 2025.
Kondisi angin meningkatan potensi gelombang tinggi 2,5-4 meter di Samudra Hindia Barat Bengkulu, Samudra Hindia Selatan Banten, Samudra Hindia Selatan DI Yogyakarta, Samudra Hindia Selatan Jawa Timur, Samudra Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara, Samudra Hindia Barat Lampung, Samudra Hindia Selatan Jawa Barat, Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia Selatan Bali.
“Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” ucap Ryan.
Dia juga mengingatkan soal gelombang laut menengah 1,25 – 2,5 meter di beberapa perairan yang juga menjadi jalur penyeberangan, seperti Selat Malaka bagian utara, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, Laut Arafuru, serta beberapa area yang beririsan dengan Samudra Pasifi.
Ryan mengimbau nelayan yang melaut dengan perahu nelayan kecil agar mewaspadai angin sekencang lebih dari 15 knot, serta gelombang laut di atas 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus memperhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang melebihi 1,5 meter.
Nahkoda ferry diminta waspada saat kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter. Armada besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, wajib memantau kondisi ketika kecepatan angin menembus 27 knot dan tinggi gelombangnya 4 meter.