Bisakah Infeksi Saluran Kemih Sembuh Tanpa Antibiotik?

Bisakah Infeksi Saluran Kemih Sembuh Tanpa Antibiotik?

Antibiotik adalah pengobatan standar untuk infeksi saluran kemih (ISK). Namun, kamu mungkin bertanya-tanya apakah mungkin untuk menghilangkannya tanpa antibiotik.

Walaupun antibiotik sudah lama menjadi pengobatan standar untuk ISK, tetapi ada kekhawatiran tentang penggunaan antibiotik yang tidak perlu dan meningkatnya masalah resistansi antibiotik, sehingga memunculkan pertanyaan apakah antibiotik untuk ISK selalu dibutuhkan.

1. Memahami dulu apa itu ISK

ISK adalah infeksi pada sistem saluran kemih. ISK diklasifikasikan menjadi dua kategori besar, yaitu ISK tanpa komplikasi (juga dikenali sebagai sistitis); dan ISK dengan komplikasi seperti pielonefritis, terkait kateter, ISK selama kehamilan, dan ISK akibat batu ginjal.

Ketika bakteri menyerang uretra (lubang saluran kemih) dan bergerak ke atas hingga ke kandung kemih, ini menyebabkan infeksi dan peradangan di lingkungan yang biasanya steril. Dalam kebanyakan kasus, ISK disebabkan oleh bakteri

E. coli

yang biasanya ditemukan di usus dan menyebar ke area tubuh yang tidak biasa menampung bakteri tersebut.

ISK ringan menimbulkan gejala, antara lain nyeri saat buang air kecil, rasa ingin buang air kecil terus-menerus, dan nyeri kram di perut bagian bawah. Pada populasi lansia, ISK ringan bahkan dapat menyebabkan kebingungan.

Gejala ISK yang rumit termasuk demam, nyeri punggung bawah, darah dalam urine, dan bahkan nanah dalam urine.

Infeksi kandung kemih tidak hanya menyakitkan, tetapi juga bisa berbahaya jika tidak ditangani. Bakteri dari infeksi kandung kemih dapat dengan mudah berpindah ke ginjal dan menyebabkan masalah serius, termasuk infeksi pada ginjal, yang dikenal sebagai pielonefritis dengan atau tanpa abses; infeksi aliran darah atau bakteremia; kolaps kardiovaskular, juga dikenal sebagai syok; dan potensi gagal ginjal.

Penggunaan antibiotik sejak dini dapat menghilangkan infeksi dan mencegah komplikasi.

2. Bisakah ISK sembuh tanpa antibiotik?

Antibiotik dianjurkan jika kamu terkena ISK. Walaupun telah dilakukan penelitian selama puluhan tahun, tetapi tidak ada bukti pasti bahwa pengobatan alternatif bekerja sebaik antibiotik dalam mengobati ISK.

Antibiotik untuk ISK bisa dengan cepat menghilangkan bakteri dan menghilangkan gejala. Kebanyakan penderita ISK merasa lebih baik hanya dalam 1 hingga 2 hari setelah memulai antibiotik. Tanpanya, ISK bisa berlangsung sekitar 1 minggu.

Meski demikian, antibiotik punya beberapa kelemahan. Obat-obatan tersebut bisa menimbulkan efek samping, seperti mual, diare, muntah, dan ruam.

Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi atau komplikasi yang mengancam jiwa. Selain itu, penggunaan antibiotik yang berlebihan juga dapat meningkatkan resistansi antibiotik.

Meskipun antibiotik bisa membunuh bakteri penyebab ISK, tetapi kadang antibiotik dapat mengganggu flora usus dan vagina perempuan. Ini karena antibiotik tidak selalu selektif dalam menentukan mikroorganisme mana yang dapat dibunuh. Jadi, selain membunuh bakteri jahat, antibiotik juga bisa membunuh bakteri baik. Ini dapat menyebabkan masalah kesehatan lain, seperti infeksi jamur atau diare parah.

Faktanya, 22 persen perempuan yang mengonsumsi antibiotik untuk ISK mungkin mengalami infeksi jamur, menurut studi tahun 2014.

Sebanyak 25 hingga 42 persen ISK bisa hilang dengan sendirinya. Jika kamu mengalami ISK ringan, ini mungkin bisa sembuh sendiri dalam beberapa hari.

Kalau kamu tidak hamil atau berisiko lebih tinggi terkena ISK, kamu mungkin mempertimangkan untuk menunda penggunaan antibiotik selama beberapa hari untuk melihat apa yang terjadi. Jika kamu bisa buang air kecil dengan nyaman dan tidak mengalami demam, mual, atau muntah, ini adalah tanda-tanda ISK kamu bisa sembuh tanpa antibiotik.

Dalam beberapa penelitian terhadap perempuan dengan gejala ISK, 25 hingga 50 persen membaik dalam waktu satu minggu tanpa antibiotik. Sayangnya, sulit untuk memprediksi berapa lama ISK akan hilang dan apakah ISK akan hilang sepenuhnya. Bagi banyak orang, gejalanya terlalu tidak nyaman untuk menunggu apakah ISK bisa hilang tanpa obat.

Jika gejala tidak membaik setelah beberapa hari, bicarakan dengan dokter untuk pilihan pengobatan terbaik.

3. Dukungan pengobatan rumahan untuk ISK

Ada beberapa cara yang mungkin bisa membuat ISK hilang lebih cepat:


1. Konsumsi

cranberry


Cranberry

mungkin mengandung bahan yang menghentikan bakteri menempel pada dinding saluran kemih. Senyawa yang disebut proanthocyanidins dapat mencegah

E. coli

mengikat sel-sel di kandung kemih.

Meskipun bukti yang ada tidak meyakinkan, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa kamu mungkin bisa mengurangi risiko ISK dengan produk

cranberry

, termasuk jus

cranberry

tanpa pemanis, suplemen

cranberry

, atau

cranberry

kering.

Penelitian lain mencatat bahwa penggunaan

cranberry

untuk mencegah ISK tidak memberikan hasil yang konsisten, sehingga perlu lebih banyak penelitian.


2. Tetap terhidrasi dan sering buang air kecil

Tetap terhidrasi juga dapat membantu mencegah infeksi lain. Sebuah studi menemukan bahwa peserta dengan infeksi kandung kemih berulang yang minum 1,5 liter air tambahan per hari (di luar jumlah yang biasa mereka minum) memiliki lebih sedikit ISK dibandingkan dengan mereka yang tidak menambah hidrasi.


3. Jangan menahan kencing

Menahan kencing atau mengabaikan keinginan untuk buang air kecil dapat menyebabkan bakteri berkembang biak di saluran kemih. Jadi, kencinglah saat ingin kencing. Selain itu, pastikan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya saat buang air kecil.

Juga, selalu pastikan untuk buang air kecil setelah berhubungan seks, terutama pada perempuan. Dan, selalu menyeka vagina dari depan ke belakang setelah buang air kecil.


4. Konsumsi probiotik

Probiotik mungkin efektif dalam mengobati dan mencegah ISK bila digunakan bersamaan dengan terapi antibiotik standar.

Dengan ISK, bakteri jahat menggantikan bakteri baik dalam sistem urogenital, terutama dari satu kelompok yang disebut

Lactobacillus

. Probiotik dapat memulihkan bakteri baik dan mungkin mengurangi kekambuhan ISK.

Akan tetapi, masih butuh penelitian mengenai efektivitas probiotik dalam pencegahan dan pengobatan ISK.


5. Perbanyak asupan vitamin C

Meningkatkan asupan vitamin C dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Namun beberapa penelitian menemukan bukti yang bertentangan mengenai efektivitas vitamin C dalam mengobati ISK, dan menyebutkan bahwa belum cukup penelitian yang dilakukan untuk mendukung pengobatan ini.


6. Kenakan pakaian longgar

Mengenakan pakaian berbahan katun dan longgar dapat meringankan gejala infeksi ISK dengan membantu menjaga area tersebut tetap kering dan bersih.

Pakaian ketat dan jenis kain tertentu dapat memerangkap kelembapan sehingga memungkinkan bakteri tumbuh di area genital, sehingga dapat memperburuk infeksi.


7. Pertimbangkan untuk mengganti kontrasepsi

Beberapa penelitian lampau menunjukkan bahwa kontrasepsi tertentu mungkin berkontribusi terhadap penyebab ISK pada beberapa perempuan.

Sebuah studi yang melibatkan lebih dari 24.000 kasus menemukan bahwa mungkin ada sedikit peningkatan risiko ISK dengan penggunaan alat kontrasepsi, khususnya kontrasepsi oral, alat kontrasepsi dalam rahim, atau suntikan. Meski begitu, penyebabnya belum diketahui dan diperlukan lebih banyak penelitian.

Kalau kamu menggunakan alat kontrasepsi dan sering mengalami ISK, konsultasikan dengan dokter tentang pilihan metode kontrasepsi lain.


8. Gunakan bantal pemanas

ISK tidak hanya membuat buang air kecil menjadi tidak nyaman, tetapi juga dapat membuat punggung dan perut sakit. Bantalan pemanas dapat membantu mengurangi rasa sakit dan membuat kamu merasa lebih nyaman.

4. Pertimbangan untuk mendapatkan antibiotik

Tentu saja ada situasi saat kamu butuh antibiotik. Menundanya jika kamu mengalami infeksi parah malah bisa berbahaya. Segera temui dokter jika kamu mengalami gejala apa pun yang menandakan ISK telah menyebar ke ginjal, seperti:

  • Demam.
  • Menggigil.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Sakit punggung.
  • Darah dalam urine.
  • Sakit parah saat buang air kecil.
  • Perubahan warna urine.
  • Perubahan frekuensi kamu buang air kecil.

Ingatlah bahwa ISK adalah masalah kesehatan umum. Dokter dapat membantu kamu mengetahui apakah kamu perlu antibiotik atau tidak.

Dalam beberapa kasus, ISK bisa sembuh sendiri tanpa antibiotik. Jika kamu mengalami ISK ringan, ini mungkin bisa sembuh sendiri dalam beberapa hari. Namun, jika gejala tidak membaik setelah beberapa hari, bicarakan dengan dokter untuk pilihan pengobatan yang lebih baik. Ada kemungkinan kamu butuh antibiotik untuk menyembuhkannya.


Referensi

Wawrysiuk, S., Naber, K., et al. (2019).

Prevention and treatment of uncomplicated lower urinary tract infections in the era of increasing antimicrobial resistance—non-antibiotic approaches: a systemic review. Archives of Gynecology and Obstetrics

, 300(4), 821–828.
https://doi.org/10.1007/s00404-019-05256-z

Foxman, B., & Buxton, M. (2013).

Alternative approaches to conventional treatment of acute uncomplicated urinary tract infection in women. Current Infectious Disease Reports

, 15(2), 124–129. https://doi.org/10.1007/s11908-013-0317-5

Mody, L., & Juthani-Mehta, M. (2014).

Urinary tract infections in older women. JAMA

, 311(8), 844. https://doi.org/10.1001/jama.2014.303


GoodRx Health

. Diakses pada Mei 2024.

Can You Get Rid of a UTI Without Antibiotics?


Scripps.

Diakses pada Mei 2024.

Can a Urinary Tract Infection Go Away on Its Own?


Medical News Today.

Diakses pada Mei 2024.

7 Best Ways to Treat UTIs at Home.


Healthline

. Diakses pada Mei 2024.

8 UTI Home Remedies Other Than Antibiotics.

Sunat Menurunkan Risiko Infeksi Saluran Kemih
Infeksi Saluran Kemih pada Pria, Jarang namun Lebih Rumit

  • Dalam beberapa kasus, infeksi saluran kemih bisa sembuh sendiri tanpa antibiotik.
  • Walaupun telah dilakukan penelitian selama puluhan tahun, tetapi tidak ada bukti pasti bahwa pengobatan alternatif bekerja sebaik antibiotik dalam mengobati infeksi saluran kemih.
  • Ada juga beberapa pengobatan rumahan yang dapat mendukung penyembuhan infeksi saluran kemih.