Berita  

Bima Permana Putra, Pemuda Hilang Pasca Demo Kwitang Ditemukan di Malang

Bima Permana Putra, Pemuda Hilang Pasca Demo Kwitang Ditemukan di Malang

Kondisi Klenteng Eng An Kiong, Malang, tiba-tiba ramai pada hari Rabu (17/9/2025) siang.

Beberapa individu berpakaian seperti preman dari pihak kepolisian datang dan langsung mendekati seorang pemuda yang sedang duduk sendirian di depan klenteng.

Pemuda tersebut selanjutnya dibawa masuk ke dalam mobil tanpa menunjukkan perlawanan.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Baru-baru ini diketahui, pemuda tersebut adalah Bima Permana Putra (29), salah satu dari tiga orang yang dilaporkan hilang sejak aksi demonstrasi di Kwitang, Jakarta, akhir Agustus lalu.

Bima dijemput sekitar pukul 11.30 WIB oleh lebih dari sepuluh petugas polisi reserse kriminal (reskrim).

Mereka tiba tanpa banyak bicara dan langsung memeluk Bima sebelum membawanya pergi.

Kejadian ini diawasi langsung oleh Muryani, salah satu petugas keamanan Klenteng Eng An Kiong.

Menurut Muryani, awalnya dia tidak mengenal pemuda yang duduk di depan klenteng itu.

Ia hanya melihat dua orang polisi yang lebih dulu mendekati Bima, kemudian diikuti oleh yang lainnya.

“Tiba-tiba beberapa orang dari Reskrim datang, dua orang langsung memeluk anak tersebut sementara yang lain menyusul. Lebih dari 10 polisi dari Reskrim hadir dan langsung membawanya ke dalam mobil,” katanya.

Muryani menambahkan bahwa pemuda tersebut hanya membawa tas ransel tanpa membawa barang dagangan. Ia mengira isi dari tas itu berisi pakaian.

“Ia duduk, tidak membawa apa-apa selain tas ransel. Tidak membawa barang dagangan mainan,” katanya.

Sebelumnya, nama Bima Permana Putra tercantum dalam daftar orang hilang yang diunggah oleh akun media sosial @kontras_update.

Berdasarkan informasi dari KontraS, terdapat tiga individu yang menghilang sejak aksi demonstrasi pada 30-31 Agustus 2025.

Dua orang di antaranya merupakan demonstran, yaitu M Farhan Hamid dan Reno Syahputradewo.

Sementara Bima disebut sebagai bukan peserta demonstrasi yang kebetulan berada di sekitar lokasi saat peristiwa terjadi.

Polda Metro Jaya selanjutnya membentuk tim khusus guna mencari ketiga orang tersebut.

Temuan Bima di Malang menjadi kemajuan signifikan dalam usaha pencarian orang yang hilang tersebut.

Muryani juga mengatakan bahwa dirinya jarang melihat orang menjual barang di sekitar klenteng kecuali saat ada perayaan khusus.

Oleh karena itu, ia tidak tahu apakah Bima termasuk salah satu pedagang yang biasa menjual mainan barongsai di tempat tersebut.

“Jika ada acara, biasanya ada yang berjualan. Jika tidak ada kegiatan, jarang sekali ada yang berkumpul,” katanya.

Sampai saat ini belum ada data tambahan mengenai keberadaan Bima setelah dibawa oleh pihak berwajib.

Namun, penemuan ini memberikan sedikit harapan bagi keluarga dan pihak yang mendukung pencarian orang yang hilang.

Masyarakat berharap dua orang lainnya yang hilang segera ditemukan.

Masalah ini masih mendapat perhatian dari berbagai pihak, terutama karena berkaitan dengan keselamatan masyarakat yang terlibat maupun tidak terlibat dalam aksi protes.