Beras Oplosan yang Mengancam Kesehatan dan Cara Mengenali Ciri-Cirinya
Beras oplosan kini semakin marak beredar di pasar-pasar di seluruh Indonesia. Mulai dari warung kecil hingga supermarket, beras tersebut bisa ditemukan dengan mudah. Namun, konsumsi beras oplosan dalam jangka panjang dapat membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, masyarakat perlu lebih waspada saat membeli beras untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko kesehatan yang tidak terduga.
Beberapa ciri-ciri beras oplosan dapat dikenali secara kasat mata. Jika Anda menemukan beras dengan warna yang tidak seragam, butiran yang berbeda ukuran, atau tekstur nasi yang terlalu lembek setelah dimasak, sebaiknya curiga. Prof. Tajuddin Bantacut, ahli teknologi industri pertanian dari IPB, mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap beras yang tampak tidak biasa, baik dari segi warna maupun baunya.
Lebih parah lagi, beberapa beras oplosan bahkan dicampur dengan zat pewarna atau pengawet berbahaya. Konsumsi beras jenis ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk keracunan dan penyakit kronis. Untuk menghindari risiko tersebut, sebaiknya hindari membeli beras tanpa label atau dari sumber yang tidak jelas. Selain itu, pastikan untuk mencuci beras sebelum memasak dan perhatikan apakah ada benda asing yang mengambang dalam air.
Jenis-Jenis Beras Oplosan yang Perlu Diwaspadai
Prof. Tajuddin menjelaskan bahwa ada tiga jenis utama beras oplosan yang beredar di pasaran:
- Beras campuran: Biasanya dicampur dengan bahan lain seperti jagung. Jenis ini umum ditemukan di beberapa daerah.
- Beras “blended”: Campuran beberapa jenis beras yang bertujuan untuk memperbaiki rasa dan tekstur.
- Beras yang dipoles ulang: Beras yang sudah rusak atau dicampur bahan tidak lazim, kemudian dikilapkan agar tampak bagus. Padahal, mutu beras ini sudah menurun drastis.
Menurut Prof. Tajuddin, masyarakat perlu lebih cermat saat membeli beras dan tetap waspada terhadap penipuan kualitas yang bisa saja terjadi.
Ciri-Ciri Beras Asli yang Wajib Diketahui
Untuk menghindari tertipu, kenali ciri-ciri beras asli berdasarkan panduan dari Kementerian Pertanian:
- Butiran beras lebih gemuk dan memiliki guratan.
- Tampak bening, namun ada warna putih susu di tengahnya.
- Tekstur cenderung kasar saat dipegang.
- Menyerap air saat dimasak.
- Setelah dimasak, teksturnya menjadi lembut.
- Mengeluarkan aroma harum saat dimasak karena kandungan HO2.
- Terasa manis saat dimakan karena kandungan glukosa dan karbohidratnya.
- Jika direndam dalam air, airnya akan berwarna lebih putih.
Dengan memahami ciri-ciri beras asli dan menghindari beras oplosan, masyarakat dapat lebih aman dalam memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari. Selalu lakukan pemeriksaan ketat saat membeli beras dan pastikan kualitasnya sesuai standar yang telah ditentukan.