Bencana Longsor Melanda Bandung Barat dan Bogor
Pada hari Sabtu, 5 Juli 2025, pukul 18.15 WIB, terjadi bencana longsor di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Kejadian ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti curah hujan tinggi, struktur tanah yang labil, dan kemiringan yang ekstrem. Longsor tersebut terjadi di Desa Cikidang, Kecamatan Lembang. Dalam peristiwa ini, satu orang meninggal dunia, sedangkan tujuh keluarga (total 11 jiwa) mengungsi dan masih dalam pendataan.
Menurut Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, kerugian material mencakup satu unit rumah yang rusak berat dan tiga unit rumah lainnya yang berpotensi terdampak. BPBD Kabupaten Bandung Barat telah segera melakukan kaji cepat ke lokasi serta evakuasi korban dan pengalihan ke jalan arteri. Distribusi logistik dan peralatan juga dilakukan oleh petugas gabungan.
Pada hari Ahad, 6 Juli 2025, petugas masih terus melakukan penanganan longsor yang menimbun rumah. Korban selamat dan warga yang tinggal di daerah berpotensi terdampak sementara mengungsi ke rumah kerabat atau saudara terdekat.
Selain Bandung Barat, bencana tanah longsor juga terjadi di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Hujan deras dengan durasi cukup lama dan kondisi tanah yang labil menyebabkan longsor di beberapa titik pada hari Sabtu. Lima kecamatan terdampak, yaitu Kecamatan Dramaga, Kemang, Ciampea, Cibungbulang, dan Megamendung.
Dalam peristiwa ini, terdapat dua korban jiwa yang masih dinyatakan hilang. Kerugian material meliputi dua unit rumah rusak ringan, satu unit rumah rusak sedang, tiga unit rumah terancam, satu unit fasilitas ibadah, satu akses jalan, dan dua unit tembok penahan tanah terdampak.
BPBD Kabupaten Bogor berkoordinasi dengan aparat setempat untuk memberikan edukasi kebencanaan dan imbauan serta penanganan. Evakuasi di Desa Cipayung Girang belum bisa dilakukan karena tanah masih labil dan debit air Kali Ciesek masih tinggi. Terdapat kebutuhan mendesak, yakni terpal, bronjong, dan logistik tanggap darurat. Petugas masih terus melakukan penanganan di lokasi kejadian.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir bandang dan tanah longsor, terutama saat atau setelah curah hujan tinggi berdurasi lama. Warga yang tinggal di daerah rawan longsor, seperti lereng bukit, tebing curam, atau bantaran sungai, diminta untuk selalu memantau kondisi lingkungan sekitar dan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika hujan lebat mengguyur wilayah lebih dari satu jam disertai perubahan warna air sungai maupun suara gemuruh dari wilayah lereng atau perbukitan.
Masyarakat juga diingatkan untuk mengikuti arahan petugas di lapangan dan tidak mengikuti informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Saat ini, pemerintah daerah bersama instansi terkait diharapkan untuk melakukan pemantauan dan penyusuran sungai serta mempersiapkan rencana kedaruratan, khususnya jalur dan lokasi evakuasi sementara bagi masyarakat yang tinggal di lokasi dengan risiko tinggi bencana.