,
Jakarta
– Kepolisian Metropolitan London mengungkap bahwa pencurian dan perampasan ponsel, khususnya
iPhone
, semakin marak dan kini menjadi ladang baru bagi pelaku kejahatan terorganisir, termasuk geng narkoba. Tahun lalu, sekitar 80 ribu ponsel dilaporkan dicuri di London—naik sekitar 16 ribu dibandingkan pada tahun sebelumnya—dengan nilai kolektif mencapai £50 juta atau setara lebih dari Rp 1 triliun.
Polisi London menyebut dua pertiga dari seluruh kasus pencurian di kota tersebut kini terkait dengan pencurian ponsel, dan sekitar 80 persen perangkat yang dicuri adalah iPhone. Tingginya nilai jual perangkat buatan Apple itu diyakini menjadi alasan utama ponsel tersebut menjadi incaran, mengingat sekitar 46 persen ponsel yang beredar di Inggris adalah iPhone.
Begitu populernya iPhone sebagai incaran hingga geng narkoba pun mulai beralih ke perampasan ponsel demi mendapatkan uang. Darren Scates, Chief Digital, Data and Technology Officer Kepolisian Metropolitan, mengatakan di hadapan Komite Sains, Inovasi, dan Teknologi Parlemen Inggris bahwa kejahatan ini berkembang melibatkan organisasi kriminal yang terorganisir dan jaringan besar lintas negara.
“Kami juga melihat angka serupa di Madrid, Paris, Barcelona. Jika dilihat dari jumlah per kapita, mereka mengalami hal yang sama dengan London,” kata dia, dikutip dari laporan
The Standard
terbit 4 Juni 2025 lalu.
Data pelacakan menunjukkan sekitar 75 persen ponsel curian itu dikirim ke luar negeri, dengan tujuan utama seperti Aljazair, Cina, dan Hong Kong. Kepolisian London kini bekerja sama dengan pihak berwenang di kota-kota lain serta lembaga seperti National Crime Agency dan otoritas di Aljazair untuk menangani kasus ini.
Kepala Polisi London James Conway menambahkan bahwa pencurian ponsel juga berdampak langsung pada meningkatnya kekerasan di ibu kota. “Jika ditelusuri lebih dalam, 65 hingga 70 persen dari kejahatan pisau yang kami tangani berasal dari kasus ini. Jadi mendorong sebagian besar tantangan kekerasan di ibu kota,” tuturnya.
Metropolitan Police Service (MPS) juga berupaya bekerja sama dengan Apple dan Google untuk membuat ponsel curian tidak bisa digunakan kembali. Salah satu cara yang diusulkan adalah pemanfaatan nomor IMEI untuk memblokir perangkat curian secara global. Saat ini, ponsel yang dicuri hanya diblokir oleh jaringan di Inggris, namun tidak berlaku di negara lain.
Namun, Apple menyampaikan keberatannya. Gary Davis, Kepala Urusan Penegakan Hukum Apple, mengatakan perusahaannya tidak sepenuhnya menolak usulan itu, tetapi ada kekhawatiran soal pasar suku cadang dan potensi penipuan.
“Kami khawatir jika nantinya orang yang mengklaim sebagai pemilik adalah pihak yang meminta akses,” katanya memberi ilustrasi. Dia menambahkan kalau Apple melihat banyak upaya penipuan. “Setiap bulan, kami mencatat lebih dari 1.000 orang yang mencoba meniru Anda, saya, dan orang lain di sini demi mendapatkan data Anda dari kami dan menghapus akun Anda untuk tujuan jahat.”