Bank Jago Tengah Kembangkan Produk Investasi Emas
Bank Jago Tbk (ARTO) sedang mengeksplorasi kemungkinan untuk meluncurkan produk investasi emas. Hal ini dilakukan setelah melihat tren masyarakat yang semakin tertarik pada tabungan emas sebagai aset yang dianggap aman dan memiliki nilai tahan lama.
Menurut Waasi Sumintardja, Head of Unit Usaha Syariah Bank Jago, pihaknya sudah memulai proses eksplorasi dan bekerja sama dengan mitra terkait. Meski begitu, ia belum dapat mengungkapkan identitas mitra tersebut atau jadwal peluncuran resmi produk tersebut. Menurutnya, proses pengembangan masih dalam tahap pengajuan perizinan yang cukup kompleks.
“Kami sudah membuat desain produknya, melakukan survei dan mendapatkan banyak masukan dari berbagai pihak. Setelah itu, biasanya waktu pengembangan akan bertambah. Jadi, kami hanya bisa berharap agar fitur transaksi emas ini segera tersedia,” ujarnya dalam acara media gathering Forum Jurnalis Jagoan di Bandung, Jumat (19/9/2025).
Salah satu alasan Bank Jago tertarik pada produk investasi emas adalah karena emas dianggap sebagai alat lindung nilai yang sangat efektif. Selain itu, bank digital ini ingin memberikan pengalaman berinvestasi yang lebih mudah dan terintegrasi bagi para penggunanya.
Direktur Keuangan, Teknologi, dan Operasional Bank Jago, Supranoto Prajogo, juga menyampaikan bahwa pihaknya saat ini sedang memperhatikan potensi produk investasi emas. Ia menjelaskan bahwa meskipun belum ada kepastian apakah produk ini akan ditawarkan kepada nasabah di masa depan, namun mereka tetap mencermati perkembangannya.
“Kami melihat investasi emas sebagai salah satu produk yang layak dipertimbangkan. Kami akan terus memantau perkembangannya,” katanya dalam paparan publik eskpose ARTO, Kamis (11/9/2025).
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga dan Nasabah
Selain fokus pada pengembangan produk baru, Bank Jago juga mencatat pertumbuhan signifikan dalam dana pihak ketiga (DPK) dan jumlah nasabah. Hingga paruh pertama tahun 2025, DPK Bank Jago meningkat sebesar 51% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Juni 2025, DPK mencapai Rp 22,3 triliun, naik dari posisi Juni 2024 yang sebesar Rp 14,8 triliun.
Pertumbuhan ini juga terlihat pada simpanan berjangka atau deposito. Sampai semester pertama 2025, deposito Bank Jago meningkat 24% YoY menjadi Rp 10,9 triliun. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya pada layanan perbankan digital yang ditawarkan oleh Bank Jago.
Selain itu, total nasabah Bank Jago hingga Juni 2025 mencapai 17,2 juta orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 13,7 juta adalah nasabah yang menggunakan aplikasi Jago dan Jago Syariah. Pertumbuhan jumlah nasabah ini sejalan dengan peningkatan DPK yang mencapai Rp 22,4 triliun pada akhir Juni 2025. Capaian ini menunjukkan bahwa Bank Jago berhasil menarik minat masyarakat untuk berinvestasi dan mengelola keuangan secara digital.