Berita  

Banjir Dahsyat Hancurkan Ratusan Rumah di Kawunganten Cilacap, Ini Penyebabnya

Banjir Dahsyat Hancurkan Ratusan Rumah di Kawunganten Cilacap, Ini Penyebabnya

– Teguh Wardoyo, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, menyampaikan bahwa banjir yang terjadi di beberapa wilayah Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada malam Senin 18 Agustus 2025 disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.

Curah hujan dalam 24 jam terakhir hingga pukul 07.00 WIB, Selasa (19/8), menunjukkan bahwa kawasan Kawunganten dan Karangpucung mencatatkan curah hujan sebesar 77 milimeter, sementara Kampunglaut mengalami hujan sebanyak 75 milimeter. Wilayah lain di Cilacap, termasuk Purwokerto di Banyumas, mengalami hujan dengan intensitas sedang.

Berdasarkan pendapat Teguh, kenaikan curah hujan tersebut dipengaruhi oleh pergerakan dinamika atmosfer, salah satunya adalah Indeks Mode Dipole (DMI) yang tercatat sebesar -0,94. Peristiwa DMI mengacu pada perbedaan suhu permukaan laut antara pesisir timur Afrika dan pesisir barat Sumatra. Nilai DMI negatif umumnya menyebabkan peningkatan curah hujan di wilayah barat Indonesia.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Selain itu, fenomena Oscilasi Madden Julian (MJO) fase 3 yang sedang berlangsung di Samudra Hindia turut berkontribusi dalam pembentukan awan hujan. Keberadaan pusat siklon tropis 90W di Samudra Pasifik bagian timur Filipina juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kondisi cuaca di kawasan tersebut.

BMKG memprediksi kemungkinan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan terus berlangsung selama tiga hari berikutnya. Teguh mengajarkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan longsor tanah.

Kepala Desa Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten, Yanto, melaporkan hujan lebat yang terjadi dari pukul 17.30 hingga 22.30 WIB pada Senin menyebabkan banjir yang menenggelamkan sekitar 98 rumah warga. Penyebab utama genangan air adalah meluapnya Sungai Cibereum dan Sungai Kalijeruk, yang mulai berkurang pada pagi hari Selasa.

Di sisi lain, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap, Budi Setyawan, mengatakan banjir juga menutupi beberapa jalan utama dan fasilitas umum. Genangan air dengan ketinggian antara 10 hingga 50 sentimeter tercatat di Jalan Raya Kubangkangkung, Pasar Kawunganten, depan SMP Negeri 2 Kawunganten, Puskesmas Kawunganten, serta permukiman di Dusun Tegalanyar dan Dusun Tanjungsari.

Budi menegaskan bahwa genangan air umumnya telah mulai berkurang sejak tengah malam, dan pihaknya masih melakukan pencatatan terkait kerusakan yang terjadi. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada menghadapi kemungkinan banjir lanjutan.