Mendengarkan lagu saat berkendara tentunya sangat menyenangkan. Karena, musik dapat menjadikan perjalanan lebih menarik, mengurangi kebosanan dalam macet, serta berfungsi sebagai penambah semangat dengan cepat. Namun, apakah kamu sadar bahwa menggunakan earphone ketika mengendarai bisa membahayakan keselamatanmu?
Karena itu, terlalu sibuk memutar musik dapat mengurangi tingkat kesadaran pengemudi dan mereka mungkin tak menyadarinya ketika ada kondisi darurat di jalanan. Hasilnya sudah pasti buruk. Berikut adalah beberapa alasannya tentang mengapa lebih baik untuk tidak menggunakan earphone saat berkendara.
1. Memicu gangguan pada fokus dan respons supir
Ketika Anda mendengarkan musik dengan suara yang keras, pikiran Anda akan berpindah fokus antara mengontrol gerakan tubuh dan merasakan alunan nada dalam lagu tersebut. Hal ini menyebabkan tingkat konsentrasinya menjadi rendah. Suara musik yang sangat keras maupun bernada emosional, misalnya jenis lagu upbeat atau melankolik, dapat mempengaruhi suasana hati si pengemudi, sehingga kemampuan bereaksi juga ikut berkurang. Saat diperlukan untuk melakukan penilaian cepat saat berkendaraan di jalanan, respon mungkin saja tertunda karena otak sedang sibuk mencerna ritme musik daripada situasi lingkungan sekeliling.
Selain itu, ritme musik yang cepat bisa mendorong pengendara tanpa sadar menambah kecepatan, sementara musik yang pelan bisa membuat pengendara lebih lambat atau bahkan mengantuk. Dua-duanya sama-sama berbahaya jika tidak dikontrol dengan baik.
2. Tidak dapat mendeteksi bunyi-bunyinya lingkungan, seperti klakson atau sirine.
Naik sepeda motor artinya Anda perlu sungguh-sungguh terkoneksi dengan lingkungan di sekeliling—mendengar klakson yang berasal dari sisi, sirine ambulance, hingga suara kendaraan dari belakang. Bila telinga Anda diblokir oleh headset atau earphone, maka Anda akan kehilangan salah satu panca indera paling penting ketika mengendarai: penglihatan pendengaran.
Kondisi serupa ketika mobil ingin mendahului kendaraan lain, peringatan dari sopir lain, atau sinyal dari pekerja lalu lintas menjadi tak tersentuh oleh pendengaran. Hal ini sungguh membahayakan, khususnya pada jalanan yang penuh sesak dan dipadati kendaraan. Ketidakmampuan untuk mendeteksi bunyi dapat memperlambat respon pengemudi dalam mencegah ancaman atau malahan merangsang tabrakan.
3. Dapat menyalahi aturan dan berakibat pada penerapan sanksi
Di Indonesia, menggunakan earphone ketika mengendarai sepeda motor merupakan sebuah pelanggaran terhadap peraturan lalu lintas. Menurut Pasal dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Penggunaan Jalanan, dijelaskan bahwa para pengendara dilarang untuk melaksanakan tindakan apa pun yang dapat menimbulkan gangguan pada fokus mereka, seperti misalnya mendengarkan lagu lewat alat bantuan pendengaran saat sedang berkendara. Bagi siapa saja yang tertangkap melakukan hal tersebut akan menerima denda mencapai sampai dengan tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah atau ancaman penahanan paling lama tiga bulan.
Di samping membawa dampak negatif pada diri sendiri, tindakan tersebut juga berpotensi mengancam keselamatan pihak lain. Apabila terdapat insiden kecelakaan, pengemudi yang memakai headset dapat dipandang sebagai pelaku kelalaian dalam berkendara serta kurangnya perhatian terhadap lingkungan sekitarnya.
Oleh karena itu, meskipun mendengarkan lagu sambil mengendarai sepeda motor bisa terasa seru, namun bahayanya jauh melebihi kenikmatannya. Lebih baik Anda menikmati musik setelah tiba di tempat tujuan atau menggunakan earphone berukuran kecil yang tidak akan menghalangi pendengaran Anda dan masih memungkinkan untuk mendengar suara dari lingkungan sekitar. Selalu ingat bahwa keselamatan senantiasa memiliki prioritas utama dibandingkan sekedar hiburan ketika sedang melalami arus lalu lintas dan transportasi jalan raya.
