news  

Badan Khusus Jepang Tangani Wisata Berlebihan

Badan Khusus Jepang Tangani Wisata Berlebihan

Jepang Hadapi Tantangan Pariwisata Berlebihan dengan Pembentukan Badan Administratif Baru

Pada tahun 2024, Jepang mencatat rekor jumlah wisatawan asing sebanyak 36,8 juta orang. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Data yang dirilis oleh Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO) mengungkapkan bahwa angka tersebut diperkirakan akan meningkat lagi pada tahun 2025. Namun, lonjakan ini juga membawa kekhawatiran terhadap dampak pariwisata berlebihan atau overtourism.

Untuk menghadapi tantangan ini, Jepang baru saja membentuk badan administratif khusus yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari pariwisata berlebihan. Badan ini resmi diumumkan pada 15 Juli 2025 dan akan menjadi “menara kendali” lintas lembaga dalam menangani isu-isu seperti kejahatan dan perilaku tidak tertib yang melibatkan warga negara asing.

Lonjakan Wisatawan Asing dan Perubahan Kebijakan Imigrasi

Jepang dikenal dengan undang-undang imigrasi yang ketat, yang mempertahankan homogenitas populasi negara tersebut. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah mulai melonggarkan aturan ini untuk mengatasi kebutuhan tenaga kerja yang semakin langka dan usia penduduk yang menua. Jumlah warga negara asing di Jepang mencapai rekor sekitar 3,8 juta orang pada tahun lalu. Meskipun hanya 3% dari total populasi, angka ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah.

Langkah pembentukan badan administratif ini dilakukan setelah sekelompok anggota parlemen dari Partai Demokrat Liberal, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Shigeru Ishiba, mengusulkan langkah-langkah untuk menciptakan masyarakat yang hidup berdampingan secara harmonis dengan warga negara asing. Salah satu langkah yang diusulkan adalah penerapan persyaratan yang lebih ketat bagi warga negara asing yang ingin mengajukan SIM Jepang atau membeli properti real estat.

Ishiba menyampaikan bahwa kejahatan dan perilaku tidak tertib oleh beberapa warga negara asing, serta penyalahgunaan sistem administrasi, telah menciptakan situasi yang membuat masyarakat merasa tidak nyaman dan tertipu.

Peningkatan Signifikan dalam Kunjungan Wisatawan

Data JNTO menunjukkan bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jepang pada 2024 mencapai 36,8 juta orang, baik untuk tujuan bisnis maupun liburan. Angka ini melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada tahun 2019 sebesar 31,88 juta orang. Peningkatan signifikan terjadi dari wisatawan yang berasal dari Amerika Serikat, Eropa, Korea Selatan, Taiwan, dan Hong Kong.

Sampai pertengahan 2025, Jepang telah menerima 21,5 juta wisatawan asing, naik 21% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menjadi rekor dalam periode tersebut, menurut JNTO.

Langkah-Langkah untuk Mengurangi Masalah Pengunjung Asing

Dalam upaya mengatasi masalah pengunjung asing, pejabat Jepang telah merancang kebijakan baru yang akan memaksa semua wisatawan memiliki asuransi kesehatan swasta. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengurangi masalah pengunjung asing yang tidak membayar biaya perawatan medis yang mereka terima.

Selain itu, pemerintah juga sedang mempertimbangkan berbagai langkah lain untuk mengelola jumlah wisatawan yang datang, termasuk pembatasan waktu kunjungan di tempat-tempat wisata populer dan pengaturan akses ke fasilitas umum.

Dampak Terhadap Masyarakat Lokal

Peningkatan jumlah wisatawan asing memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Jepang, tetapi juga membawa tantangan tersendiri. Banyak warga lokal mengeluh tentang gangguan yang disebabkan oleh aktivitas wisatawan, termasuk kepadatan di tempat-tempat umum dan peningkatan risiko kejahatan. Untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kenyamanan masyarakat, pemerintah harus terus memperkuat regulasi dan pengawasan terhadap keberadaan warga negara asing di wilayahnya.

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com