news  

Badan Geologi: Potensi Letusan Gunung Lewotobi Masih Ada

Badan Geologi: Potensi Letusan Gunung Lewotobi Masih Ada

Peningkatan Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki, Warga Diminta Waspada

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, memberikan informasi terbaru mengenai aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di wilayah Jawa Barat. Berdasarkan data pemantauan deformasi menggunakan peralatan tiltmeter, terdapat tren inflasi dalam seminggu terakhir dengan laju perubahan yang relatif cepat. Selain itu, hasil pemantauan deformasi melalui Global Navigation Satellite System (GNSS) juga menunjukkan pola inflasi sejak lima hari terakhir.

Pola tersebut mengindikasikan adanya migrasi magma dari kedalaman menuju zona yang lebih dangkal. Kombinasi data deformasi ini menunjukkan peningkatan tekanan magmatik di permukaan serta suplai magma baru, yang berpotensi menyebabkan erupsi eksplosif atau aliran lava. Hal ini disampaikan oleh Wafid dalam keterangannya pada Kamis, 17 Juli 2025.

Selain data deformasi, pengamatan visual juga mencatat aktivitas pelepasan gas berupa uap air bertekanan yang membentuk asap putih tebal. Peristiwa ini menunjukkan adanya peningkatan suhu di area kawah. Data seismik juga mencatatkan peningkatan aktivitas gempa non-harmonik, gempa low frequency, dan gempa vulkanik dalam, yang merupakan indikasi adanya suplai magma serta kenaikan tekanan gas dari kedalaman ke bagian yang lebih dangkal.

Data Seismik Terkini

Dalam pengamatan pada 16-17 Juli 2025 hingga pukul 06.00 WITA, Badan Geologi mencatat berbagai jenis gempa. Diantaranya adalah 12 kali gempa embusan, 4 kali gempa harmonik, 18 kali gempa tremor non-harmonik, 13 kali gempa low frequency (LF), 19 kali gempa vulkanik dalam, serta 9 kali gempa tektonik jauh. Aktivitas kegempaan lainnya masih bersifat fluktuatif.

Status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini tetap berada pada Level IV atau Awas. Rekomendasi yang diberikan belum berubah, yaitu pengosongan dari aktivitas manusia dalam radius 6 kilometer dan arah sektoral barat daya-timur laut sejauh 7 kilometer dari pusat erupsi. Warga diminta untuk tetap waspada dan mematuhi rekomendasi tersebut.

Potensi Bahaya dan Langkah Pencegahan

Warga yang tinggal di area rawan bencana diminta mewaspadai potensi banjir lahar saat hujan lebat, terutama di daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki. Wilayah seperti Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen berisiko tinggi terkena dampak banjir lahar.

Selain itu, warga yang terdampak hujan abu dianjurkan untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut agar dapat melindungi saluran pernapasan mereka. Hal ini penting dilakukan karena abu vulkanik dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika terhirup.

Catatan Letusan Terakhir

Badan Geologi mencatat bahwa letusan terakhir Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi pada 11-12 Juli 2025. Pada periode tersebut tercatat tiga kali terjadinya peristiwa erupsi. Salah satunya terjadi pada 11 Juli 2025 pukul 14.10 WITA, ketika terjadi letusan dengan tinggi kolom abu mencapai ketinggian 4 ribu meter dari atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal. Letusan tersebut terekam dengan amplitudo maksimum 47,4 milimeter dengan durasi sekitar 1 menit 51 detik. Letusan disertai suara gemuruh dan dentuman yang terdengar hingga Pos PGA Lewotobi Laki-laki.