DEMAK BICARA –Surat Al-Fatihah, yang menjadi surat pertama dalam Al-Qur’an, bukan hanya sekadar awal. Ia merupakan permata yang terdiri dari tujuh ayat, mengandung inti dari seluruh ajaran ilahi, dan memainkan peran utama dalam setiap ibadah umat Muslim.
Para ulama menyebutnya sebagai Ummul Qur’an, atau “Ibu Al-Qur’an,” gelar yang menunjukkan perannya sebagai dasar spiritual yang tidak tergantikan. Membaca Al-Fatihah bukan sekadar kebiasaan, tetapi sebuah percakapan mendalam dengan Allah SWT, di mana setiap ayatnya merupakan pengakuan, pujian, dan permohonan.
Dengan memahami makna di balik setiap ucapan, ibadah sholat kita akan menjadi lebih khidmat dan bermakna. Berikut ini adalah lafal dan terjemahan dari setiap ayat dalam Surat Al-Fatihah.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Mengenal Surat Al-Falaq: Permintaan Perlindungan terhadap Berbagai Bentuk Kejahatan
Keistimewaan Surat Al-Fatihah yang Perlu Diketahui, Jangan Sampai Terlewat!
Bacaan surat Al-Fatihah
Ayat 1
سْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
bismillaahir-rohmaanir-rohiim
Maksudnya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Penuh Kasih dan Penuh Belas Kasihan”.
Ayat 2
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
al-hamdu lillaahi robbil-‘aalamiin
Maknanya: “Segala puji kepada Allah, Tuhan semesta alam”.
Ayat 3
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
ar-rohmaanir-rohiim
Maksudnya: “Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”.
Ayat 4
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ
maaliki yaumid-diin
Artinya: “Pemilik hari pembalasan”.
Ayat 5
Hanya Engkau yang kami sembah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan
Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan
Maknanya: “Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami memohon bantuan”.
Ayat 6
اِهْدِنَا الصِّرَا طَ الْمُسْتَقِيْمَ
ihdinash-shiroothol-mustaqiim
Maknanya: ” Tunjukkanlah kami jalan yang benar”.
Ayat 7
Bimbinglah kami, orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan orang-orang yang mendapat kemarahan-Mu dan bukan pula orang-orang yang sesat.
Shiroothollaziina an’amta ‘alaihim ghoiril-maghdhuubi ‘alaihim wa ladh-dhooolliin
Maknanya: “(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau berikan rahmat; bukan (jalan) mereka yang mendapat kemarahan, dan bukan (juga jalan) mereka yang tersesat”.***