Seorang remaja nekat mengakhiri hidup sang bapak kandungnya di Surabaya. Tidak berhenti sampai di situ, dia pun merancang agar pembunuhan ayahnya kelihatan seperti suatu kecelakaan.
Pemuda dari Pabean Cantikan, Surabaya yang bernama depan AW dan berusia 22 tahun dikenali sebagai AUO. Seperti dilaporkan oleh TribunMedan.com, insiden tersebut dimulai ketika AUO menghadapi hutang akibat pernikahan senilai Rp 25 juta kepada pihak penyelenggara acara perkawinan.
Penjahat itu buta hukum sampai akhirnya berani membunuh sang bapak. Dia malahan merancang segalanya seperti semuanya terjadi karena suatu kecelakaan.
Saat ini, AUO telah ditahan di penjara karena tindak pidana yang dia lakukan. Kasus tersebut dengan cepat terkuak setelah mayat MS (65), sang ayah dari AUO, ditemukan pada hari Sabtu tanggal 5 April 2025, di tepi Jalan Raya Darmo Permai II, Sukomanunggal.
Mayat MS dengan sengaja diposisikan di tepi jalan oleh sang pelaku untuk terlihat seperti kecelakaan. Akan tetapi, ada sesuatu yang mencurigakan tentang mayat korban tersebut.
Ternyata, petugas mendapati adanya luka di bagian belakang kepala mayat MS akibat pukulan dengan benda tumpul. Pada hari yang sama, unit khusus kejahatan Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan tersangka bernama AUO.
Kronologi Kejadian
Kekerasan yang dilakukan oleh AUO terhadap ayah kandungnya dimulai saat dia kehilangan kesadaran akibat utang dan menjaminkan mobil Toyota Fortuner milik ayahnya kepada MS (65). Setelah sang ayah menyadarinya, dia meminta agar AUO segera membayar tebusannya demi menebus mobil tersebut.
Inilah awal dari kasus pembunuhan tersebut. Kasat Reskrimum Polrestabes Surabaya, AKBP Aris Purwanto, menyatakan bahwa investigasi bersama antara Jatanras dan Polsek Sukomanunggal terus dilakukan.
Aris menyebutkan bahwa motif di balik pembunuhan bisa jadi disebabkan oleh dendam atau kekecewaan.
“Motifnya adalah akibat dari rasa kecewa atau ketidaksenangan,” katanya.
Diketahui bahwa hubungan antara AUO dan sang bapak dalam urusan bisnis penjualan mobil sering kali dipenuhi konflik. Ketika peristiwa itu terjadi, tersangka tersebut bersumpah akan mencoba merebut kembali kendaraan yang sudah disita pada Sabtu (5/4/2025) dini hari.
Dulu, AUO meminta bantuan ayahnya dan mereka naik sepeda motor Honda Scoopy bersama-sama. Dia menyatakan keinginannya untuk bertemu dengan petugas gadai di area parkir sebuah minimarket yang ada di Krembangan.
Ternyata itu hanyalah janji kosong dari AUO. Kecamatan dan perselisihan pun muncul lagi di dalam rumah.
AUO sekali lagi mengklaim bahwa mereka akan menemui si peminjam uang di Jalan Raya Darmo Permai II. Karena itu, mereka memutuskan untuk kembali ke Raya Darmo Permai II.
Di tempat tersebut, bapak dari si pelaku sangat kesal karena sang penadah tidak juga muncul. Ketika mereka berdua sedang bertengkar, tiba-tiba saja AUO menusuk wajah ayahnya sehingga dia jatuh.
Marah membuat AUO buta terhadap nalar. Kemudian dia menghantam kepalanya sang ayah menggunakan barang tumpul yang berada di sekitar tempat itu sampai korban meninggal dunia.
AUO enggan mengakui dan kemudian memalsukan kematian sang ayah. Dia pulang untuk memberi tahu keluarganya bahwa ayahnya meninggal dalam sebuah kecelakaan.
Kelompok keluarga awalnya yakin dan segera bergegas ke tempat tersebut. Akan tetapi, apa yang mereka dapati hanyalah mayat MS, yang telah diangkat oleh pihak kepolisian dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Dr Soetomo.
Hasil otopsi menunjukkan fakta terkutuk bahwa MS telah dibunuh oleh anak kandungnya sendiri. Tentunya hal ini membawa dampak besar dan shock bagi keluarganya.
Saat ini, sang penjahat sudah berada dalam tahanan.
(*)