, Yogyakarta – Ratusan anggota Asosiasi Jip Wisata Lereng Gunung Merapi yang berasal dari Kabupaten Sleman, Yogyakarta, ikut serta dalam aksi demonstrasi di Kota Bandung, Jawa Barat, pada Senin, 21 Juli 2025. Para pengemudijip wisataTour Lava bergabung dalam aksi yang diadakan oleh sejumlah pekerja di sektor pariwisata, mulai dari supir bus hingga pelaku usaha mikro dan kecil, yang berlangsung di Gedung Sate, Jalan Diponegoro.
Aksi tersebut bertujuan untuk meminta Gubernur Jawa BaratDedi Mulyadisegera menghapus poin ketiga dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Jabar Nomor 45/PK.03.03/KESRA yang berisi larangan kegiatanstudy tourkarena dianggap telah menghentikan sektor pariwisata.
Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi Dardiri, saat dihubungi, Senin, 21 Juli 2025, menyampaikan bahwa kedatangan mereka ke Bandung bertujuan untuk memberikan dukungan terhadap aksi ini. “Kami hadir di Bandung untuk mendukung para pelaku wisata lain yang terkena dampak dari kebijakan larangan tersebut.” study tour itu,” kata Dardiri.
Penggun Jip Wisata Menurun
Dardiri menuturkan, dampak larangan study tourItu tidak hanya dirasakan oleh pelaku wisata di Jawa Barat, tetapi juga oleh pelaku wisata Yogyakarta, termasuk jip wisata. Menurut Dardiri, sejak larangan tersebut dikeluarkan, pengguna jasa jip wisata mengalami penurunan yang signifikan, khususnya pada momen libur sekolah tahun ini.
Ia menjelaskan, para pengunjung terutama berasal dari kelompokstudy tour, berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan jumlah kunjungan. Wisatawan dari Jawa Barat, menurut Dardiri, merupakan salah satu sumber utama pengunjung yang jumlahnya cukup besar menggunakan layanan jip wisata.
“Tapi sejak larangan study touritu muncul, terjadi penurunan sekitar 35 persen seperti yang terjadi saat liburan sekolah sebelumnya,” katanya.
Dardiri menggambarkan, sebelum adanya laranganstudy tour itu, satu armada jip wisata bisa menerima pesanan rata-rata empat kali sehari. Namun, selama masa libur sekolah Juni-Juli lalu, satu armada jip wisata rata-rata hanya mendapat dua pesanan per hari saja.
Pengecekan Armada untuk Keamanan
Jika pemerintah daerah melarang study tour karena kekhawatiran terhadap keselamatan siswa, Dardiri menyampaikan bahwa ada solusi yang dapat diambil, seperti yang dilakukan di Kabupaten Sleman. “Di Sleman, setiap bus sebelum berangkat diperiksa seluruhnya oleh petugas dinas,” katanya.
Komunitas jeep wisata secara teratur melakukan pemeriksaan armada untuk memastikan keselamatan dan kondisi kendaraan yang layak.
Ketika wisatawan kelompok study tourJabar hilang akibat kebijakan Dedi Mulyadi, Dardiri mengatakan, para pelaku wisata jipLava Tour kini tinggal mengandalkan wisatawan study tourAsal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk wilayah Pulau Jawa.
Meskipun sebelum larangan tersebut dikeluarkan, Dedi Mulyadi, banyak pelajar dari Garut, Bandung, Ciamis, Cirebon, dan Bandung sering melakukan perjalanan wisata menggunakan jip.
Oleh karena itu, menurut Dardiri, ia bersama pelaku pariwisata lainnya mengajukan permintaan agar Surat Edaran Nomor 45/PK.03.03/KESRA yang berisi laranganstudy tourmasa jabatan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi segera berakhir.
“Harapan saya aturan tersebut dihapus karena dampaknya cukup besar terutama di sektor pariwisata,” ujarnya.
Edaran Larangan Study Tour
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengeluarkan peraturan larangan pelaksanaan kegiatan study tour keluar kota pada 6 Mei 2025 lalu. Menurut Dedi pada saat itu, kebiasaan study tour selama ini telah berubah dari tujuan pendidikan menjadi ajang pamer dan beban finansial bagi orang tua.
Sekolah dilarang mengadakan kegiatan piknik yang disampaikan dalam bentuk kegiatanstudy tour, yang berdampak pada peningkatan beban orang tua,” kata Dedi dalam surat edarannya, seperti dikutipTempo, 4 Mei 2025
Sebaliknya, Dedi mengajak sekolah-sekolah untuk menyelenggarakan kunjungan edukatif yang lebih terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan, misalnya ke desa wisata atau pusat UMKM. “Kegiatan tersebut dapat digantikan dengan berbagai aktivitas berbasis inovasi, seperti mengelola sampah sendiri di lingkungan sekolah, mengembangkan pertanian organik, peternakan, perikanan, serta kelautan,” ujar Dedi.
Baca juga: 6 Jenis Hiburan yang Disenangi Pengunjung di Pantai Parangtritis Yogyakarta, Berapa HarganyaPilihan Editor: Laris Dicintai Wisatawan, Berikut Cara Menjaga Keamanan Jip Wisata Di Kaki Gunung Merapi