news  

ASN Kemenlu Tewas dengan Kepala Dibungkus Lakban Akan Ditempatkan ke Finlandia

ASN Kemenlu Tewas dengan Kepala Dibungkus Lakban Akan Ditempatkan ke Finlandia

Kematian Diplomat Kemenlu yang Mencengangkan

Seorang diplomat dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu) bernama Arya Daru Pangayunan, 37 tahun, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan keadaan yang sangat mengenaskan di sebuah kamar kos yang terletak di kawasan elite Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7). Kejadian ini mengejutkan banyak pihak, termasuk rekan-rekan dekat korban.

Arya sebenarnya memiliki rencana untuk menjalankan tugas negara ke Helsinki, Finlandia, pada akhir bulan ini. Namun, nasibnya berubah drastis setelah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Saat ditemukan, korban berada di atas tempat tidur dengan kepala yang dililit lakban kuning dan tubuhnya tertutup selimut berwarna biru dongker.

Menurut Iyarman Waruwu, seorang teman korban, Arya adalah sosok yang dikenal baik dan berdedikasi. Ia juga memastikan bahwa Arya bukanlah warga Jakarta, melainkan berasal dari Yogyakarta. Iyarman menyampaikan bahwa istri korban sedang dalam perjalanan ke Jakarta menggunakan pesawat. Ia juga menambahkan bahwa Arya telah lama bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kemenlu dan akan ditempatkan kerja di luar negeri, yaitu ke Helsinki, Finlandia, akhir bulan ini.

Penemuan jasad Arya bermula saat sang istri merasa khawatir karena suaminya tidak memberi kabar. Ia kemudian meminta penjaga kos untuk memeriksa kamar korban. Berdasarkan permintaan tersebut, akhirnya diketahui bahwa Arya sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Kompol Rheza Rahandhi, Kapolsek Metro Menteng, menyatakan bahwa penyebab kematian Arya belum bisa disimpulkan. Meskipun ditemukan dalam kondisi mencurigakan, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Kita belum bisa menyimpulkan apakah korban dibunuh atau tidak. Masih dilakukan penyelidikan,” ujar Rheza.

Ia juga menambahkan bahwa Arya merupakan seorang diplomat Kemenlu dan tidak ada barang berharga miliknya yang hilang. Pihak kepolisian telah meminta keterangan dari tiga saksi. Jasad Arya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan otopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian korban.

Peristiwa ini menjadi perhatian besar bagi masyarakat, terutama bagi rekan-rekan kerja dan keluarga korban. Sejumlah pertanyaan masih terbuka mengenai kejadian yang terjadi, termasuk motif dan siapa yang bertanggung jawab atas kematian Arya. Proses penyelidikan masih berlangsung, dan hasil otopsi akan menjadi kunci untuk memperjelas kejadian ini.

Hingga saat ini, tidak ada informasi resmi dari pihak Kemenlu mengenai peristiwa ini. Namun, kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga keselamatan dan kesehatan mental serta fisik para pegawai negara, terutama mereka yang bekerja di luar negeri.