Asma Jantung: Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya

Asma Jantung: Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya

Asma jantung adalah istilah untuk menggambarkan gejala mirip asma yang dapat terjadi pada gagal jantung sisi kiri, suatu kondisi ketika bilik jantung bagian bawah (ventrikel kiri) tidak mampu memompa darah secara efisien.

Jika terjadi, kondisi tersebut dapat menyebabkan gejala pernapasan seperti sesak napas dan mengi, yang mudah disalahartikan sebagai asma. Jadi, terlepas dari namanya, asma jantung bukanlah bentuk dari asma.

Asma jantung adalah kesulitan bernapas karena edema paru atau cairan di paru-paru. Cairan ini berasal dari hipertensi pulmonal, yang terjadi pada gagal jantung sisi kiri. Gagal jantung bukan berarti jantung tidak berfungsi. Artinya, darah tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan darah.

1. Penyebab

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika penurunan curah jantung menyebabkan cairan menumpuk di dalam tubuh. Cadangan cairan ke dalam paru-paru (edema paru) dapat bermanifestasi sebagai masalah pernapasan ketika saluran udara dan kantung udara kecil di paru-paru mulai terisi cairan.

Meskipun efek ini mungkin tampak serupa dengan yang terjadi pada asma, tetapi ini disebabkan oleh peradangan dan penyempitan saluran udara.

Gagal jantung dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Asma jantung adalah tanda peringatan gagal jantung.

Beberapa faktor terkait kesehatan dapat meningkatkan risiko asma jantung antara lain:

  • Kondisi kesehatan yang mempengaruhi otot jantung.

  • Penyakit katup jantung.

  • Tekanan darah tinggi.

  • Penyakit arteri koroner.

  • Detak jantung tidak teratur, seperti detak jantung yang cepat.

  • Segala kondisi kesehatan yang didapat atau genetik yang menyebabkan kadar kolesterol dan trigliserida tinggi.

  • Anemia.

  • Tekanan tinggi di paru-paru.

  • Tiroid yang terlalu aktif.

  • Kelainan kelahiran yang memengaruhi fungsi jantung.

  • Minum alkohol secara berlebihan.

  • Menggunakan obat-obatan terlarang.

2. Gejala

Gejala pernapasan akibat kegagalan ventrikel kiri dapat menyerupai gejala asma, terutama pada tahap awal penyakit. Ini bisa termasuk:

  • Mengi.

  • Sesak dada.

  • Batuk.

  • Sesak napas.

Bagi sebagian orang, gejala gagal jantung pada pernapasan mungkin merupakan gejala pertama atau paling utama. Namun, sering kali gejala ini muncul dibarengi gejala lain, beberapa di antaranya mungkin terlewatkan atau disebabkan oleh penyebab lain, seperti:

  • Kelelahan kronis.

  • Kelemahan terus-menerus.

  • Sesak napas saat berbaring atau berolahraga.

  • Kenaikan berat badan yang tidak terduga dengan retensi cairan.

  • Kurang nafsu makan atau mual.

  • Pembengkakan jaringan, terutama pada ekstremitas bawah (edema).

  • Sulit berkonsetrasi.

  • Detak jantung cepat atau tidak teratur.

  • Peningkatan frekuensi kencing pada malam hari (nokturia).

Gejala-gejala di atas, terutama yang menetap atau memburuk, dapat mengindikasikan penyakit lain selain asma.

Asma jantung lebih umum dialami lansia.

3. Diagnosis

Asma jantung sulit didiagnosis karena gejalanya mirip asma. Kesalahan diagnosis sering terjadi.

Untuk membedakannya, dokter akan mengecek riwayat kesehatan dan faktor risiko terlebih dulu untuk menentukan apakah gagal jantung adalah penyebab gejala.

Tes yang dapat membantu mendiagnosis gagal jantung meliputi:


  • Pemeriksaan fisik:

    Dokter mencari tanda-tanda asma jantung dan gagal jantung lainnya, seperti suara abnormal di paru-paru saat bernapas dan detak jantung tidak normal.


  • Tes darah:

    Membantu mendiagnosis kondisi yang dapat menyebabkan gagal jantung, memeriksa tanda-tanda peningkatan cairan, dan menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala.


  • Elektrokardiogram:

    Memonitor aktivitas listrik jantung dan membantu mengidentifikasi kelainan pada ritme jantung.


  • Ekokardiogram:

    Jenis USG untuk menghasilkan gambaran jantung. Gambar dapat menunjukkan berapa banyak darah yang dipompa jantung dan melakukan skrining ketidakteraturan atau kelainan pada fungsi pemompaan.


  • Rontgen dada:

    Mengidentifikasi pembesaran jantung atau cairan di paru-paru.


  • Tes pernapasan:

    Dokter mungkin merekomendasikan tes spirometri atau tes

    peak flow

    untuk menyaring masalah paru-paru.


  • Teknik pencitraan lainnya:

    CT atau MRI dapat menghasilkan gambar untuk menilai kesehatan jantung.

Salah satu cara dokter membedakan antara sesak napas akibat asma jantung dan asma biasa adalah dengan mengecek kadar peptida natriuretik seperti BNP atau NT‑proBNP dalam darah. Zat ini dilepas oleh jantung saat mengalami tekanan atau bekerja terlalu keras. Pada orang dengan gagal jantung (termasuk yang mengalami asma jantung), kadarnya akan meningkat tinggi. Sebaliknya, pada asma biasa, kadarnya tidak terlalu tinggi. Pemeriksaan ini membantu dokter menentukan apakah sesak napas disebabkan oleh masalah jantung atau paru-paru.

4. Pengobatan

Pengobatan asma jantung bertujuan untuk mengatasi gagal jantung dan penumpukan cairan di paru-paru.

Dalam kondisi darurat, beberapa obat mungkin digunakan meliputi morfin, forusemide atau diuretik, dan nitrogliserin.

Setelah kondisi stabil, pasien muingkin diberikan ACE inhibitor atau beta-blocker (atau kombinasi keduanya) untuk mencegah kambuh. ACE inhibitor membantu memperlebar pembuluh darah, sedangkan beta-blocker memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah.

Jika tidak mendapatkan cukup oksigen, pasien bisa diberikan oksigen tambahan atau ventilator noninvasif. Dalam kasus yang parah, pemasangan tabung pernapasan mungkin diperlukan. Namun, jika pasien masih bisa bernapas dengan baik dan cukup mendapatkan oksigen, tindakan ini tidak selalu dibutuhkan.

Beberapa pasien mungkin memerlukan prosedur angioplasti atau bypass koroner untuk meningkatkan aliran darah ke jantung dan memperkuat fungsinya. Jika semua metode gagal, opsi terakhir adalah transplantasi jantung.

Pasien gagal jantung simtomatik—yang sudah mengalami gejala seperti sesak napas, mudah lelah, atau pembengkakan pada kaki—memiliki risiko kematian dalam satu tahun sekitar 20–30 persen. Artinya, dari 100 pasien dengan gagal jantung simtomatik, sekitar 20–30 di antaranya bisa meninggal dalam setahun. Kondisi ini menegaskan pentingnya diagnosis dini dan terapi tepat waktu, agar kualitas hidup pasien dapat meningkat dan risiko kematian bisa ditekan sedini mungkin.

Obat-obatan seperti SGLT2-inhibitor (misalnya dapagliflozin dan empagliflozin) kini tak hanya digunakan untuk diabetes, tetapi juga terbukti efektif mengurangi risiko pasien gagal jantung masuk rumah sakit kembali. Berdasarkan studi, obat ini bisa menurunkan angka rawat ulang hingga 25–35 persen pada orang dengan gagal jantung. Selain itu, ARNI (kombinasi obat ARB dan neprilysin inhibitor) juga dapat direkomendasikan dalam panduan pengobatan gagal jantung karena mampu membantu memperbaiki fungsi jantung dan menurunkan risiko kekambuhan.

Obat agonis beta seperti salbutamol biasanya digunakan untuk melegakan sesak napas pada asma, karena bekerja dengan cara melebarkan saluran pernapasan. Namun, pada pasien dengan asma jantung yang juga mengalami detak jantung sangat cepat (takikardia) atau gangguan irama jantung berat (aritmia), penggunaan obat agonis beta dosis tinggi bisa berbahaya. Obat ini bisa memicu jantung berdetak makin cepat dan tidak beraturan, sehingga memperburuk kondisi jantung. Oleh karena itu, dokter biasanya sangat berhati-hati atau bahkan menghindari pemberian obat agonis beta dosis tinggi pada pasien dengan kondisi jantung seperti ini.

Menjalani pola hidup sehat bisa membantu mengurangi gejala gagal jantung atau mencegahnya sejak awal. Beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Rutin berolahraga.

  • Tidak merokok.

  • Membatasi konsumsi alkohol.

  • Mengelola stres dengan baik.

  • Tidur cukup.

  • Mempertahankan berat badan ideal.

5. Pencegahan

Karena gagal jantung menyebabkan asma jantung, menurunkan risiko gagal jantung juga akan mengurangi risiko asma jantung.

  • Rawat kondisi tekanan darah tinggi dan diabetes.

  • Pertahankan berat badan yang sehat.

  • Kelola stres dengan baik.

  • Rutin olahraga.

  • Makanlah makanan yang baik untuk jantung, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.

  • Jangan gunakan produk tembakau.

  • Hindari atau batasi alkohol.

  • Jangan gunakan narkoba.

Asma jantung adalah  kondisi yang disebabkan oleh gagal jantung yang menimbulkan gejala mirip asma, seperti mengi, batuk, dan kesulitan bernapas. Hal ini disebabkan oleh penumpukan cairan di paru-paru karena ketidakmampuan jantung untuk membersihkan cairan dari paru-paru secara efektif.

Asma jantung sering salah didiagnosis sebagai asma. Diagnosis yang tepat sangat penting untuk menerima pengobatan yang tepat.


Referensi

“What Is Cardiac Asthma?”

Verywell Health

. Diakses Juni 2025.

“Cardiac Asthma: Mengenal Lebih Dalam Penyakit Lama dengan Perspektif Baru.” Kemenkes Ditjen Yankes. Diakses Mei 2024.

Tanabe, T., Kanoh, S., et al. (2012). ”

Cardiac asthma. Chest

, 142(5), 1274–1283.
https://doi.org/10.1378/chest.11-1710

Jorge, S., Becquemin, M., et al. (2007).

Cardiac asthma in elderly patients: incidence, clinical presentation and outcome. BMC Cardiovascular Disorders

, 7(1).
https://doi.org/10.1186/1471-2261-7-16

Mark H. J. Litzinger, et al. (2013, February 20).

Cardiac Asthma: Not Your Typical Asthma

.

U.S. Pharmacist.

Retrieved May 2024, from
https://www.uspharmacist.com/article/cardiac-asthma-not-your-typical-asthma

“Everything You Need to Know About Cardiac Asthma.”

Healthline

. Diakses Juni 2025.

Hersunarti, Nani, and M. Saifur Rohman. 2007. “Literature Review Pemeriksaan BNP atau NT pro BNP pada Pasien Gagal Jantung.”

Jurnal Kardiologi Indonesia

28 (3): 229-232.

“Brain natriuretic peptide.”

Patient.

Diakses Juni 2025.

“How Long Can You Live with Congestive Heart Failure?”

Verywell Health.

Diakses Juni 2025.

Sofia Brito, Moonki Baek, and Bum-Ho Bin, “Skin Structure, Physiology, and Pathology in Topical and Transdermal Drug Delivery,”

Pharmaceutics

16, no. 11 (October 31, 2024): 1403,
https://doi.org/10.3390/pharmaceutics16111403
.

Bytyçi, Ibadete, and Gani Bajraktari. 2015. “Mortality in Heart Failure Patients.”

Anatolian Journal of Cardiology

15 (1): 63–68.
https://doi.org/10.5152/akd.2014.5731
.

Talha, Khawaja M., Stefan D. Anker, and Javed Butler. 2023. “SGLT-2 Inhibitors in Heart Failure: A Review of Current Evidence.”

International Journal of Heart Failure

5 (2): 82–90.
https://doi.org/10.36628/ijhf.2022.0030.

Gagal Jantung: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan
Studi: Vape Terkait dengan Kenaikan Risiko Gagal Jantung

  • Asma jantung adalah istilah untuk menggambarkan gejala mirip asma yang dapat terjadi pada gagal jantung sisi kiri.
  • Asma jantung dapat menyebabkan gejala pernapasan seperti sesak napas dan mengi, yang mudah disalahartikan sebagai asma.
  • Terlepas dari namanya, asma jantung bukanlah bentuk dari asma.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com