Arema Utas Dorong Polisi Selidiki Pelemparan Batu ke Bus Persik Kediri; Aremania Bersedia Tak Bela Jika Terbukti Pelakunya

Arema Utas Dorong Polisi Selidiki Pelemparan Batu ke Bus Persik Kediri; Aremania Bersedia Tak Bela Jika Terbukti Pelakunya



– Kelompok pendukung Aremania Utas dengan tegas menyuarakan penolakkan atas kejadian perbuatan lempar batu terhadap bus Persik Kediri.

Mereka menuntut pihak berwenang untuk menyelidiki kasus tersebut dan bersumpah tidak akan membela jika pelakunya ternyata merupakan salah satu anggota mereka.

Pelemparan batu terhadap bus milik Persik Kediri terjadi setelah pertandingan kontra Arema FC. Kejadian ini berlangsung ketika armada dari tim Macan Putih sedang akan pergi dari Stadion Kanjuruhan pada hari Minggu, 11 Mei malam tersebut.

Batunya hujan ke bus Persik Kediri yang diyakini datang dari sejumlah pendukung tim tuan rumah. Kekecewaa mereka meluap ketika Macan Putih menyebabkan Arema FC merasakan kekalahan telak 0-3 di markas mereka sendiri.

Sebagai akibatnya, beberapa kaca bus milik Persik Kediri retak. Batu-batu juga terlempar ke dalam bus, hingga menyebabkan cedera pada sejumlah pemain tim Macan Putih.

Paling tidak terdapat dua individu menjadi korban dalam insiden ini, yaitu sang pelatih dari Persik bernama Divaldo Alves serta asisten beliaunya, Antonio Claudio.

Insiden tersebut mendapat perhatian besar. Sebab, ini adalah pertandingan pembuka pertama yang diselenggarakan di Stadion Kanjuruhan sejak kejadian Tragedi Kanjuruhan pada tanggal 1 Oktober 2022.

Akan tetapi, pertandingan perdana di Stadion Kanjuruhan justru tercoreng akibat incidentelemparan batu oleh sekelompok orang yang dituduh sebagai pendukung tim tuan rumah.

Arema FC telah berbicara dan meminta maaf kepada kelompok Persik Kediri. Demikian pula pendukungnya, Aremania Utas, secara tegas mengecam kejadian itu.

“Organisasi AREMANIA UTAS dengan tegas menyatakan penolakan atas insiden pembelokan batu ke arah bus resmi Persik Kediri,” demikian tertulis pada unggahan akun Satuaremania di Instagram yang dirangkum Senin (12/5).

“Perbuatan semacam itu sama sekali tak dapat diterima dalam bentuk manapun. Bola sepak harus menjadi tempat untuk menyatu dan menjunjung tinggi sportivitas, bukannya menimbulkan permusuhan atau bahkan kekerasan,” ujarnya.

Organisasi yang diketuai mantan pengelola tim Arema FC, Ali Rifki, menuntut pihak kepolisan serta otoritas hukum lainnya menyelidiki insiden pembuangan batu pada bis Persik Kediri. Aremania Utas mendoakan para penjahat ini cepat tertangkap.

“We urge law enforcement agencies to strictly punish the perpetrator, regardless of who they are. If proven guilty, even if the person claims to be an AREMANIA member, we will not defend them. Such actions do not represent true AREMANIA members,” explained Aremania Utas.

Selanjutnya, para pendukung Arema FC tersebut mengajukan permintaan maaf kepada Persik Kediri serta penggemarnya. Aremania Utas berkeinginan agar hal seperti ini tidak terulang kembali.

“Pemain, resmi, serta pendukung Persik Kediri, kepada kalian kami mengajukan permintaan maaf sehubungan dengan insiden tersebut. Semoga hal ini tidak terjadi lagi, dan seluruh pihak dapat melanjutkan upaya untuk meningkatkan keamanan serta rasa persaudaraan di dunia sepak bola Indonesia. Olahraga sepak bola harus bebas dari segala bentuk kekerasan,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com