APM Kini Tidak Berani Mengadakan Acara Seperti Volvo di Senayan Tahun 1995
APM Kini Tidak Berani Mengadakan Acara Seperti Volvo di Senayan Tahun 1995
Saat peluncuran 850 di Istora Senayan, terdapat sesuatu yang unik yang hingga kini belum pernah diulang oleh APM di Indonesia.
/ News
Dwi Wahyu R. 8 September, 06.48 AM 8 September, 06.48 AM
– Mobil ini serupa dengan pejabat tinggi pada masa Orde Baru atau Orba.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Tentu saja Volvo sering digunakan sebagai mobil dinas oleh para menteri Kabinet Pembangunan yang dipimpin oleh Presiden Soeharto.
Jika Volvo 850 masuk ke Indonesia pada Juli 1995, pada masa itu bisa dikatakan mobil yang cocok untuk kalangan pemuda.
Jadi, saat dirilis di sini, mobil ini hadir dengan warna kuning dan ungu yang dianggap modis pada masa itu.
Namun, citra mobil pejabat tidak bisa hilang dari merek ini.
Terlebih lagi, bentuk bodi persegi yang menjadi ciri khasnya masih terdapat pada model ini.
Volvo 850 adalah mobil pertama dengan sistem penggerak roda depan yang diproduksi oleh pabrikan asal Swedia dan dijual di Indonesia.
Harga jual perdana Volvo 850 GLT di Tanah Air adalah Rp170.000.000 on-the road DKI Jakarta, yang setara dengan sekitar Rp1,5 miliar jika dilihat dari nilai uang saat ini.
Saat peluncuran 850 di Istora Senayan, terdapat sesuatu yang unik yang hingga kini belum pernah dilakukan lagi oleh APM di Indonesia.
Melakukan uji tabrak di depan umum!
Betul, Grup Indomobil yang saat itu dipimpin oleh Soebronto Laras meminta pihak Volvo di Swedia untuk mengadakan uji tabrak terbuka di Indonesia.
“Kita ingin memberikan kesan tentang keamanannya. Untuk itu, kami tampilkan acara uji tabrak,” kata Soebronto dalam wawancara denganTabloid Otomotif pada waktu itu.
Tekanan keras Pak Bronto berhasil, Volvo Swedia mengirimkan satu unit 850 terbaru serta dua unit 740 untuk uji tabrak.
Selain itu, tersedia pula perangkat komputer yang mampu mengakses hasil uji tabrak lengkap menggunakan robot yang dikendalikan melalui alat remote control.
Selain itu, hadirnya sejumlah teknisi asing dari pabrikan tersebut.
Meskipun menerima dana pendukung dari pemilik perusahaan, PT Central Sole Agency, perusahaan yang berada di bawah Indomobil Group dan menjual Volvo di sini, juga mengeluarkan biaya sendiri.
Berdasarkan informasi yang beredar, dana yang dialokasikan oleh APM pada masa itu sekitar Rp 200 juta.
Jika menggunakan nilai uang saat ini, nominal tersebut setara dengan Rp 1,8 miliar.
Jumlah yang sangat besar untuk peluncuran mobil yang penjualannya tidak signifikan di Indonesia.
Siapa yang berani mengadakan acara semacam ini lagi?
Copyright 2025
Related Article