news  

Aparat Deteksi Modus Penyelundupan Narkoba di Kepri

Aparat Deteksi Modus Penyelundupan Narkoba di Kepri

–Ditresnarkoba Polda Kepri mengungkap kembali maraknya penyelundupan narkotika dengan menyembunyikannya di dalam tubuh manusia. Sampai Agustus 2025, sebanyak 10 kasus penyelundupan narkoba yang disimpan di dalam dubur telah terungkap.

“Ini sebenarnya cara lama, muncul kembali mungkin dianggap bisa menipu petugas,” ujar Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Kepri AKBP Ahmad Suherlan seperti dikutip dariAntara di Batam, Senin (4/8).

Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Seorang perwira menengah Polri menjelaskan, salah satu kasus yang berhasil diungkap oleh Subdit II Ditresnarkoba Polda Kepri di Bandara Hang Nadim Batam, tersangka telah mempersiapkan paket narkoba kecil yang akan diselundupkan dari Batam ke Lombok. Paket tersebut dibungkus dengan karet lateks agar bisa dimasukkan ke dalam dubur. Selain itu, ada juga pelaku yang melekatkan narkoba pada tubuh, seperti menggunakan popok dan benda-benda lainnya.

Ia menjelaskan para pengguna narkoba juga menerapkan metode baru dengan membagi narkoba ke dalam kemasan berukuran kecil agar bisa mengelabui petugas. Kemasan tersebut diantar oleh kurir, sehingga selama 28 hari sepanjang Juli, penyidik Ditresnarkoba Polda Kepri berhasil mengungkap 24 kasus dengan 37 tersangka.

“Karena jika membawa terlalu banyak bisa ketahuan petugas, maka mereka membagi-bagi pengiriman melalui kurir, sehingga dalam satu kasus bisa ada banyak tersangka,” kata Ahmad Suherlan.

Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Modus serupa juga terdeteksi oleh Bea Cukai Batam sejak berhasil menggagalkan penyelundupan dua ton narkoba yang dibawa kapal Sea Dragon Terawa pada Mei 2025. Kepala Bea Cukai Batam Zaky Firmansyah menyatakan, perubahan ini telah diketahui oleh jajarannya, dan mampu menangani penyelundupan narkoba dengan metode baru.

“Kami telah mengidentifikasi dan berhasil menangani enam upaya penyelundupan narkoba, tetapi jumlahnya masih kecil saat ini,” kata Zaky.

Sekarang pelaku menggunakan cara memasukkan narkoba ke dalam dubur, kata mantan Kepala Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta.inserter) dengan jumlah yang sedikit. Selain itu, pelaku tidak lagi mengirim narkoba melalui Bandara Hang Nadim Batam, tetapi melewati Tanjungpinang.

“Tetapi kami tetap beroperasi di bawah pengawasan narkotika, kemudian terjadi perubahan pola, tidak lagi melalui Hang Nadim untuk tujuan Lombok, Kendari, Balikpapan, tetapi juga jalur penyeberangan ke Tanjungpinang,” kata Zaky.

Oleh karena itu, menurut Zaky, Bea Cukai memperketat pengawasan di Terminal Ferry Punggur untuk mencegah penyelundupan narkoba. Dari pengawasan yang ketat tersebut, pihaknya berhasil menggagalkan upaya penyelundupan seberat 75 gram narkoba. Selanjutnya, ditemukan pelaku baru dengan jaringan yang sama dan barang bukti seberat 1,5 kg setelah dilakukan pemeriksaan ulang dan pengendalian pengiriman barang.

“Penumpang ini akan melakukan perjalanan ke wilayah lain melalui Tanjungpinang. Perubahan-perubahan mode transportasi ini harus kami persiapkan,” kata Zaky.

Di semester pertama tahun 2025, Bea Cukai Batam berhasil mencegah 37 upaya penyelundupan narkoba dengan total barang bukti yang disita mencapai 2,1 ton methamphetamine, 1.527 gram ganja, 59 butir obat ilegal, serta 26 liter butanox-aseton.