Jaringan laba-laba memang kecil, namun banyak orang merasa takut dan tidak menyukai hewan ini. Sifatnya yang sulit diprediksi, bentuk tubuhnya yang unik, serta jumlahnya yang banyak menjadi beberapa alasan. Selain itu, laba-laba juga dianggap sebagai hewan berbahaya yang perlu dihilangkan.
Tidak jarang, manusia menendang, mengganggu laba-laba, bahkan membunuhnya menggunakan pestisida. Bagaimana dengan laba-laba, apakah berbahaya dan bisa membunuh manusia? Selanjutnya, kamu perlu membaca artikel ini untuk mengetahui jawabannya!
1. Apa itu laba-laba?
Laman Britannica menjelaskan bahwa istilah laba-laba merujuk pada hewan arthropoda yang termasuk dalam ordo Araneae. Laba-laba memiliki bentuk tubuh khas dengan delapan kaki, mata kecil yang jumlahnya banyak, serta badan yang agak bulat. Laba-laba juga merupakan hewan yang beragam karena terdapat sekitar 51.500 spesies.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Selain itu, laba-laba juga dikenal karena mampu menghasilkan jaring yang lengket. Jaring ini digunakannya untuk membuat sarang, menangkap mangsa, serta melindungi telurnya. Jaring laba-laba sangat kuat, bahkan para ahli berpendapat bahwa kekuatannya lebih unggul daripada baja dengan ukuran yang sama.
2. Ular memiliki racun yang berbahaya
Dilansir Australian Museum, Laba-laba adalah hewan yang memiliki racun. Selanjutnya, racun itu sendiri merupakan zat beracun yang masuk ke dalam tubuh secara langsung. Dalam hal ini, laba-laba akan menyuntikkan racunnya melalui giginya yang kuat dan tajam. Tergantung jenisnya, racun laba-laba mengandung komposisi yang berbeda, seperti neurotoksin yang menyerang sistem saraf hingga sitotoksin yang merusak sel-sel tubuh. Perlu diketahui bahwa laba-laba hanya memiliki racun dan bukan beracun. Jadi, jika tidak digigit, racun tersebut tidak akan menimbulkan efek apa pun.
3. Fungsi bisa laba-laba
Dikutip Desert Museum, Labah-labah menggunakan racunnya untuk menangkap dan mengalahkan mangsanya. Pertama, ia akan memegang mangsa dengan kakinya lalu menggigitnya. Setelah tergigit, racun laba-laba akan masuk ke dalam tubuh mangsa dan seketika mangsa akan pingsan serta akhirnya mati. Setelah itu, laba-laba dapat memakan mangsanya dengan tenang.
Bisa juga menjadi sesuatu yang sangat bernilai bagi laba-laba. Karena, jika habis maka laba-laba tidak dapat makan dan berburu. Oleh karena itu, sebenarnya laba-laba jarang menggigit atau menyerang manusia. Biasanya, ia akan lari, bersembunyi, atau memancing tanpa menggigit.
4. Dampak gigitan laba-laba terhadap manusia
Informasi dari Mayo Clinic dan Cleveland Clinic menerangkan bahwa gigitan laba-laba dapat memberikan dampak yang berbeda-beda terhadap tubuh manusia. Jika beruntung, kamu hanya akan mengalami gejala ringan seperti pembengkakan, iritasi, atau rasa gatal. Selain itu, beberapa orang juga bisa mengalami gejala sedang, seperti nyeri yang parah, demam, pusing, hingga diare. Tidak hanya itu, ada juga gigitan laba-laba yang mampu menyebabkan kerusakan jaringan, kesulitan bernapas, hingga kematian. Oleh karena itu, jika gejala sudah sangat parah maka kamu sebaiknya segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat.
5. Macam-macam laba-laba yang berbahaya dan tidak berbahaya
Sebenarnya, sebagian besar laba-laba memiliki racun, tetapi tidak semua berbahaya bagi manusia. Menurut beberapa sumber, laba-laba pelompat, laba-laba gudang, dan laba-laba jaring emas sama sekali tidak membahayakan. Di sisi lain, laba-laba janda hitam, laba-laba pertapa cokelat, dan laba-laba pengembara Brasil merupakan jenis laba-laba beracun yang bisa mengancam nyawa manusia.
Setelah dibahas, dapat diambil kesimpulan bahwa laba-laba memang memiliki racun, tetapi tidak semua jenisnya berbahaya. Pada dasarnya, hanya beberapa spesies tertentu yang membahayakan. Oleh karena itu, kamu perlu waspada dan mengenali jenis laba-laba yang ada di sekitarmu. Dengan demikian, jawaban atas pertanyaan, “Apakah laba-laba berbahaya dan bisa mematikan bagi manusia?” sudah jelas!
