Jakarta, IDN Times
– Aplikasi World App sedang menjadi perbincangan panas di Indonesia. Ini disebabkan oleh keputusan pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang memutuskan untuk menghentikan sementara operasional aplikasi ini karena belum mendapatkan izin serta potensi risiko bagi pemakainya.
Salah satu alasan mengapa World App menjadi sangat populer di Indonesia secara mendadak adalah karena mereka berani menawari kepada para pengguna untuk membayar sejumlah uang apabila bersedia mendaftarkan retina mata mereka.
Menanggapi masalah tersebut, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyatakan bahwa World App belum memperoleh persetujuan untuk beroperasi dan terbilang beresiko. Karena alasan itu pula, aktivitasnya akan ditunda sementara waktu.
“Oleh karena bersifat riskan dan belum ada klarifikasi mengenai persetujuan operasionalnya dari pihak manapun, kami bekerjasama dengan kepolisian untuk meminta penundaan aktivitas tersebut,” ungkapnya saat diwawancara oleh IDN Times pada hari Sabtu, tanggal 3 Mei 2025.
Pada saat yang sama, Kemkomdigi menghentikan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) untuk jasa Worldcoin dan WorldID.
Berikutnya, Kemkominfo berencana mengundang PT Terang Bulan Abadi serta PT Sandina Abadi Nusantara guna memberikan penjelasan terkait adanya kemungkinan pelanggaran aturan dalam pengelolaan sistem elektronik.
Kepala Badan Pemantauan Ruang Digital, Alexander Sabar, menyatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan berdasarkan laporan dari publik terkait kegiatan tidak biasa yang terhubung dengan jasa Worldcoin dan WorldID.
“Ini adalah upaya pencegahan untuk menghindari kemungkinan ancaman bagi publik. Tak lama lagi, kami juga akan mengundang PT Terang Bulan Abadi untuk memberikan penjelasan formal,” jelas Alexander Sabar di Jakarta Pusat pada hari Minggu (4/5/2025).
Berikut adalah detail penuh mengenai World App serta cara kerja bisnisnya di seluruh dunia.
1. Apakah yang dimaksud dengan World App?
World adalah sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh Tools for Humanity (TFH). Beberapa fiturnya meliputi dompet kripto Worldcoin, World ID, serta World App.
World App didirikan oleh Alex Blania dan Sam Altman pada Juli 2023 lalu. Dalam situs resminya, kedua pendiri tersebut mengungkapkan, World diawali Worldcoin yang didirikan dengan ambisi menciptakan identitas dan jaringan keuangan baru yang dimiliki oleh semua orang.
Mereka percaya bahwa Worldcoin bisa mengubah perekonomian dengan cara signifikan, menyediakan opsi terpercaya untuk membedakan antara manusia dan kecerdasan buatan di internet sambil melindungi privasi pengguna, mendukung sistem pemilihan global, serta pada dasarnya membuka jalan menuju Universal Basic Income yang dibiayai oleh teknologi AI.
“Worldcoin terdiri atas identitas digital yang melindungi privasi (World ID) dan jika undang-undang mengizinkan, mata uang digital (WLD) dapat diterima. Kami berharap, jika aturannya kurang jelas seperti di AS, maka ada langkah-langkah yang bisa diambil segera sehingga lebih banyak orang dapat memperoleh manfaat dari keduanya,” kata Alex dan Sam, dikutip Minggu (4/5/2025).
2. Cara kerja World App
World App yang diklaim sebagai dompet kompatibel dengan protokol kini bisa diunduh oleh masyarakat lewat Play Store maupun AppStore. Setelah mengunduhnya, kamu bisa menemukan Orb di dekatmu dan mendaftar untuk mendapatkan World ID.
Selanjutnya, apa yang dimaksud dengan Orb? Orb adalah alat verifikasi biometrik yang diperlukan untuk memperoleh World ID. Di Indonesia, terdapat beberapa pusat layanan verifikasi Orb; salah satunya berada di Jalan Juanda dan Jalan Siliwangi, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
The Orb bersifat sebagai sumber terbuka (open source). Tiap alat Orb diperlengkap dengan sebuah kunci rahasia guna melindungi kerahasan informasi penggunanya. Orb memakai chipset Jetson, yaitu hasil produksi teranyar dari NVIDIA. Para pemakainya harus lakukan scanning pada iris mata mereka untuk menghasilkan World ID, dan kode tersebut akan tersimpan dalam smartphone canggih milik mereka.
Pada peluncuran sistem verifikasi digital di Indonesia, TFH menyatakan bahwa produk mereka dapat memberikan metode yang aman serta terjamin kerahasiaannya bagi orang-orang untuk menunjukkan kalau mereka adalah manusia, tidak berupa bot komputer dalam era semakin dominasinya kecerdasan buatan.
Namun, kedua kantor verifikasi World ID itu sekarang tertutup setelah adanya pemutusan operasional dari OJK dan Kemkominfo.
Tawaran uang jadi alasan banyak orang mau mendaftarkan diri untuk mendapatkan World ID. Jika mendaftarkan diri maka kamu bisa mendapatkan token WLD. Mengutip Biometric Update, pada Desember 2024, orang yang mendaftarkan diri di World App akan menerima sekitar 25,83 WLD atau setara 91 dolar AS (Rp1,5 juta). Namun, jika retina pengguna dipindai menggunakan Orb maka World akan memberikan hingga dua kali lipatnya.
Angka tersebut kemudian berubah-ubah sejak WLD pertama kali diluncurkan sehingga belum ada informasi pasti mengenai besaran uang yang ditawarkan World bagi pengguna yang mendaftarkan diri.
3. World App klaim dapat 26 juta pengguna
Dibangun persis sebelum pandemik COVID-19, tepatnya 2019, Tools for Humanity (TFH) terus mengepakkan sayapnya. Lewat aplikasi World App, kedua pendiri, yakni Alex Blania yang menjabat sebagai kepala eksekutif dan Sam Altman sebagai ketua, telah meraih 26 juta lebih pengguna World App.
Sebanyak 12 juta lebih pengguna terverifikasi World App, pengguna tersebar di 160-an negara dengan World ID, 1.500 Orbs aktif, 339 jutaan transaksi dompet elektronik lewat World App dan 530 jutaan distribusi token Worldcoin. Alex adalah pendiri Worldcoin, sebuah produk kripto, sementara Sam Altman pendiri OpenAI yang mengguncang dunia kecerdasan buatan generative lewat ChatGPT.
Tools for Humanity adalah perusahaan teknologi yang dibangun untuk manusia di era AI. Laman TFH menyebutkan, mereka mempekerjakan 400 orang developer, ilmuwan, insinyur, desainer, orang kreatif, ekonomis dan banyak fungsi profesi yang intinya, orang-orang yang optimistis akan masa depan. TFH memiliki kantor pusat di San Francisco, California, AS dan Munich, Jerman.
Pada 30 April 2025, mereka menggelar acara “At Last”, sebuah acara yang disiarkan secara langsung dari San Francisco. Para undangan, termasuk
IDN Times
, mendapatkan informasi mutakhir tentang pilar-pilar World App: Worldcoin, World ID dan World App, langsung dari dua pendiri, yakni Alex Blania dan Sam Altman. Mereka dan sejumlah top eksekutif TFH akan menyampaikan rencana masa depan World Network, terobosan teknologi yang menghubungkan identitas digital manusia, inklusi keuangan dan kecerdasan buatan.