Apa Itu Strawberry Moon? Fenomena Langka yang Terjadi Hanya Setiap 20 Tahun Sekali di Bulan Juni

Apa Itu Strawberry Moon? Fenomena Langka yang Terjadi Hanya Setiap 20 Tahun Sekali di Bulan Juni



— Pada pertengahan Juni 2025 ini ada momen unik Strawberry Moon.

Fenomena alam unik ini hanya terjadi pada bulan Juni.

Namun tidak setiap bulan Juni hadir penampakan langka.

Strawberry Moon terjadi kira-kira setiap 19-20 tahun sekali.

Masyarakat bisa menyaksikan pemandangan tak biasa ini saat bulan purnama.

Strawberry Moon bisa disaksikan pada Selasa (10/6/2025) dan Rabu (11/6/2025) malam atau dini hari.

Puncaknya akan terjadi pada Rabu, 11 Juni pukul 03.45 EDT.

Karena waktunya jatuh dini hari, momen terbaik untuk menyaksikan Strawberry Moon justru pada malam sebelumnya, Selasa, 10 Juni 2025.

Namun ada juga yang menyebut Strawberry Moon dapat disaksikan pada dini hari, 12 Juni 2025.


Apa Itu Strawberry Moon?

Dilansir dari NASA, Strawberry Moon, atau Bulan Stroberi, adalah nama yang diberikan untuk bulan purnama pada bulan Juni.

Nama ini berasal dari tradisi suku asli Amerika, khususnya Algonquin, yang mengaitkan kemunculan bulan purnama Juni dengan waktu panen stroberi liar di wilayah mereka.

Jadi, kenapa disebut Strawberry Moon? Bukan karena Bulannya berwarna merah atau pink, melainkan karena ia muncul bersamaan dengan masa panen stroberi.

Namun, pada beberapa kesempatan, Bulan bisa tampak berwarna kemerahan saat terbit atau terbenam karena efek atmosfer. Itulah yang kadang membuat orang mengira warnanya seperti buah stroberi.

Menariknya, dalam banyak budaya di seluruh dunia, bulan purnama memiliki nama-nama khusus yang berakar pada siklus alam dan pertanian.

Bulan Juni ini, dalam konteks itu, adalah lambang musim panen dan awal musim panas.

Dilansir dari Live Science, Strawberry Moon 2025 akan mencapai puncak purnamanya pada Rabu, 11 Juni pukul 03.45 EDT.

Tapi karena waktu tersebut masih terlalu dini bagi banyak wilayah, waktu terbaik untuk menyaksikan bulan stroberi adalah pada malam sebelumnya, yaitu Selasa, 10 Juni 2025, saat Bulan mulai naik ke langit senja.

Kalau kamu bertanya, pukul berapa bulan stroberi akan muncul? – jawabannya bergantung pada lokasi geografis kamu.

Umumnya, Bulan akan mulai terlihat sekitar waktu senja, yakni saat ia mulai terbit dari arah timur.


Mengapa bulan purnama Juni ini berbeda?

Bulan Stroberi tahun ini akan menjadi bulan purnama terendah di langit tahun 2025, terutama jika dilihat dari belahan bumi utara. Ini karena posisi bulan purnama selalu berlawanan dengan posisi matahari.

Dan saat titik balik matahari musim panas terjadi di sekitar tanggal 20–21 Juni, matahari berada di titik tertinggi langit, maka bulan purnama akan terlihat sangat rendah di langit malam.

Itulah mengapa, saat kamu menengadah ke langit pada malam 10 Juni, Bulan akan tampak “merayap” rendah di cakrawala tenggara, bergerak melintasi langit selatan, dan akhirnya terbenam di barat daya menjelang fajar.

Fenomena ini memberi nuansa dramatis pada pengamatan bulan. Selain itu, posisi Bulan pada purnama Juni juga berada paling jauh dari matahari sepanjang tahun.

Hal ini disebabkan oleh orbit Bumi yang elips, dengan titik terjauh dari matahari (aphelion) terjadi pada 3 Juli.

Jadi, saat bulan purnama muncul beberapa minggu sebelumnya, ia berada hampir tepat di sisi berlawanan matahari, membuat jaraknya sekitar 152.200 kilometer dari matahari.


Fenomena Langka Okultasi Antares

Tahun ini, momen Strawberry Moon akan dihiasi oleh peristiwa okultasi Antares pada 10 Juni 2025.

Apa itu okultasi? Ini adalah peristiwa ketika satu benda langit tampak menutupi benda langit lain dari pandangan kita di Bumi.

Dilansir dari Space, bulan akan menutupi Antares, bintang terang berwarna kemerahan di rasi Scorpius yang berjarak 550 tahun cahaya dari Bumi.

Fenomena ini bisa disaksikan di wilayah Indonesia, Australia, Selandia Baru, Papua Nugini, dan Pasifik Selatan.

Wilayah-wilayah lain mungkin hanya akan melihat Bulan melintas dekat dengan Antares. Misalnya: Di Perth, Australia, Antares akan hilang di balik Bulan pada pukul 17.39 waktu lokal, saat langit masih terang.

Ia muncul kembali pada pukul 17.49, sekitar waktu senja berakhir. Di Port Moresby, Papua Nugini, pengamatan akan lebih optimal.

Antares menghilang pada pukul 19.07, dan kembali terlihat pada 19.35, saat Bulan berada sekitar 27 derajat di atas cakrawala.

Bagi pengamat langit, ini adalah momen langka yang sulit dilewatkan, terutama jika cuaca cerah dan langit bebas polusi cahaya.

Strawberry Moon 2025 yang akan terjadi pada 11 Juni 2025 merupakan fenomena astronomi yang unik.

Ditambah dengan fenomena okultasi Antares, malam 10–11 Juni akan menjadi malam yang mempesona bagi siapa saja yang ingin memandang ke langit.


(/Kompas.com/Silmi Nurul Utami)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com