news  

Angka Kematian Ibu Sebanding dengan Satu Gerbong Kereta

Angka Kematian Ibu Sebanding dengan Satu Gerbong Kereta

Tantangan dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu di Indonesia

Di tengah upaya berkelanjutan untuk menekan angka kematian ibu di Indonesia, data terbaru justru menunjukkan tantangan yang masih besar. Pada semester pertama 2024, Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 4.151 kasus. Angka ini jauh dari target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024, yaitu hanya 183 kasus. Perbedaan yang signifikan ini menjadi pengingat bahwa menjaga keselamatan ibu hamil hingga proses persalinan tetap menjadi isu penting yang belum sepenuhnya terselesaikan.

Isu ini kembali ditegaskan dalam acara “Diseminasi Hasil Evaluasi Akhir Expanding Saving Lives at Birth (ESLAB)” yang diselenggarakan di Jakarta pada Selasa (15/07/2025). Dalam forum tersebut, para pemangku kepentingan berkumpul untuk berbagi pengalaman dan menguraikan data dari program yang telah berjalan sejak tahun 2022. Program ESLAB digagas oleh Yayasan Project HOPE bekerja sama dengan Project HOPE US. Tujuannya adalah menjangkau daerah-daerah tertentu yang membutuhkan bantuan. Empat kabupaten prioritas dipilih: Indramayu, Grobogan, Sumedang, dan Sampang. Pendanaan untuk program ini berasal dari Johnson & Johnson Foundation melalui Give2Asia.

Regulasi yang Mengatur Kesehatan Ibu

Kesehatan ibu selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan hal penting. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi menyatakan bahwa setiap perempuan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan ibu untuk mencapai hidup yang sehat dan berkualitas. Aturan ini juga bertujuan untuk mengurangi AKI. Selain AKI, Angka Kematian Bayi (AKB) juga menjadi indikator penting dalam menilai kesehatan suatu negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian bayi yang berusia di bawah satu tahun per 1.000 kelahiran, yang terjadi dalam satu tahun. Angka ini sering digunakan sebagai acuan untuk mengevaluasi kondisi ekonomi, sosial, maupun lingkungan di suatu negara.

Angka yang Masih Tinggi

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), AKI di Indonesia menurun dari 246 pada 2010 menjadi 189 per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2020—turun 45 persen dalam satu dekade. Namun, angka tersebut masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara seperti:

  • Malaysia (21)
  • Thailand (29)
  • Singapura (7)

Sementara itu, AKB juga mengalami penurunan, merujuk pada data BPS 2023, dari 26 per 1.000 kelahiran hidup pada 2010 menjadi 16,85 per 1.000 kelahiran hidup di periode yang sama.

Masih Jauh dari Target

Meskipun ada kemajuan, tantangan yang dihadapi masih sangat besar. Percepatan penurunan AKI dan AKB memerlukan inovasi multipihak, mulai dari penguatan layanan kesehatan, edukasi remaja hingga kebijakan yang lebih berpihak pada perempuan dan anak. “Target AKI adalah 183. Namun, hingga semester satu 2024 tercatat 4.151 kematian ibu secara nasional, rata-rata 691 kasus per bulan setara dengan satu rangkaian gerbong penuh penumpang kereta cepat Whoosh. Capaian ini masih jauh dari target global Sustainable Development Goals (SDGs), yakni kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup pada 2030,” ujar dr. Tutut Purwanti, Program Manager Expanding Saving Lives at Birth (ESLAB) dari Yayasan Project HOPE.

Perubahan di Daerah Prioritas

Di Indramayu, angka rujukan emergensi menurun signifikan karena kader kini mampu mengenali tanda bahaya sejak dini. Perubahan ini tidak hanya berdampak pada kinerja individu, tetapi juga berpengaruh langsung terhadap kualitas layanan kesehatan ibu dan anak. Rasa percaya diri para kader dan tenaga kesehatan menjadi fondasi kuat dalam memberikan pelayanan yang responsif dan tepat sasaran, serta mengubah cara masyarakat memandang kehamilan sebagai proses yang harus dijaga bersama.

Trauma Melahirkan: Kondisi Nyata dan Efeknya

Trauma melahirkan adalah kondisi nyata yang bisa terjadi baik melalui persalinan normal maupun operasi caesar. Ibu-ibu perlu memperhatikan beberapa hal jika melahirkan secara caesar, seperti menjaga kesehatan luka, menghindari aktivitas berat, serta memperhatikan pola makan dan istirahat. Konsultasi dengan dokter dan dukungan emosional dari keluarga juga sangat penting dalam proses pemulihan.