Anggota DPR Perhatikan Kenaikan Wisatawan di Subang Selama Lebaran: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal


, JAKARTA –

Anggota DPR RI dari fraksi PAN, Farah Puteri Nahlia, mengungkapkan bahwa Kabupaten Subang sudah menunjukkan dirinya sebagai “Berlian Wisata Jawa Barat”.

Menurut Farah, hal itu terjadi setelah Subang mencatat rekor jumlah pengunjung wisata selama liburan Idulfitri tahun 1446 Hijriyah.

Dia menjelaskan fenomena tersebut sebagai “revitalisasi ekonomi berdasarkan kearifan lokal” yang efektif dalam menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), serta memberikan kesempatan baru untuk investasi.

“Wave 98.720 turis ini bukan hanya sejumlah digit. Ini menjadi bukti keyakinan orang banyak terhadap pesona Subang serta ketahanan warga kami. Kunjungan setiap individu membawa cerita tersendiri: seperti petani strawberry dengan pemasukannya yang naik drastis, sang pembuat dodol dengan hasil produksi tigakalipat lebih tinggi, dan pemuda pedesaan merasakan harapan untuk berkarir di tanah kelahiran mereka,” ujar Farah saat ditemui oleh jurnalis pada hari Minggu, tanggal 20 April 2025.

Farah juga mengapresiasi kerjasama di antara Disparpora Subang, para pebisnis, dan masyarakat setempat dalam memberikan pengalaman perjalanan wisata yang asli.

“Baru permulaannya ini! Mengedepankan kerjasama antar warga, kami berencana menjadikan Subang sebagai tujuan wisata bertaraf internasional yang menghormati lingkungan, warisan budaya, serta kesejahteraan penduduk,” ungkapnya.

Farah menyampaikan bahwa masyarakat Subang harus tetap meningkatkan promosi tempat wisata di Subang yang berpotensi bersaing di kancah internasional.

Terdapat lima tempat wisata “surga tersembunyi” versi Farah, yaitu Sari Ater Hot Spring Resort, Curug Cijalu, D’Castello, The Ranch Subang, dan Astro Highland Ciater. Selain itu, Farah mendorong seluruh pihak untuk memanfaatkan momen tersebut sebagai peluang besar dengan melaksanakan empat strategi revolusioner.

Keempatnya adalah Infrastruktur yang Cerdas dan Berkelanjutan.

“Pada tahun 2026, kami bertujuan agar seluruh tempat pariwisata dihubungkan oleh jalan beraspal yang dilengkapi pencahayaan dari energi matahari. Kami juga menetapkan bahwa toilet bersih, masjid yang nyaman, serta rute evakuasi untuk bencana alam menjadi standar baru dalam industri ini,” ujarnya.

Selanjutnya adalah melakukan digitalisasi pada destinasi menggunakan ide tentang metaverse. Ia menyebut bahwa kolaborasinya melibatkan platform teknologi untuk menciptakan turirtual 360°, memperkenalkan fitur augmented reality di tempat bersejarah, serta bekerja sama dengan pembuat konten muda guna mendongkrak popularitas Subang Keren.

Sekolah pariwisata yang mengacu pada kearifan lokal; Program ‘Perwakilan Wisata Desa’ untuk pemuda termasuk latihan bahasa multiguna, manajemen rumah tamu, serta keterampilan bercerita.

Menurutnya, “Setiap desa harus memiliki oleh-oleh khas yang terbuat dari bahan setempat!”

Farah menyebutkan bahwa Subang harus menselenggarakan festival tahunan berstandar internasional.

Dia memberikan contoh, seperti melalui acara Subang International Hot Spring Festival yang mencakup pameran panas bumi, kompetisi foto drone, serta pertunjukkan kesenian tradisional.

Semua hal tersebut bisa mengubah Subang menjadi wajahany baru dalam pariwisata yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

“Angka 98.720 ini merupakan titik permulaan. Mari kita raih visi Subang yang tak sekadar dikunjungi, tapi juga diingat. Tempat dimana tiap jalan berceritakan kisah, setiap bukit menyampaikan pelajaran tentang ketahanan, serta tersenyumnya penduduk menjadikannya daya tarik kegembiraan,” kata Farah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com