Akibat Menggunakan Helm yang Terlalu Besar: Proteksi Kepala Kurang Optimal

Akibat Menggunakan Helm yang Terlalu Besar: Proteksi Kepala Kurang Optimal

Helm merupakan suatu keharusan bagi para pemotor, tak sekadar agar patuh pada aturan jalan raya, tetapi juga berfungsi sebagai penjaga utama otak dari cedera bila ada insiden kecelakaan. Akan tetapi, manfaat proteksi helm ini menjadi kurang optimal apabila ukurannya tidak tepat. Kesalahan umum yang kerap dilakukan ialah mengenakan helm dengan ukuran lebih lebar daripada kepala.

Walaupun pada awalnya mungkin dirasa lebih nyaman sebab ruangannya lebih leluasa dan tidak mengenai kepala, menggunakan helm yang terlalu besar malahan dapat menciptakan bahaya bagi penunggang. Berikut beberapa dampak buruk dari pemakaian helm dengan size yang tak sesuai, supaya Anda bisa lebih cermat dalam memilih helm yang pas.

1. Bahaya helm lepas selama kecelakaan menjadi lebih tinggi

Helm yang terlalu lebar tidak akan menempel erat di kepala. Ketika mengalami tabrakan kuat atau kecelakaan, helm mungkin bergerak atau bahkan terlepas total. Ini sungguh membahayakan sebab tujuan pokok darihelm adalah untuk menjaga tulang tengkorak serta otak agar tetap aman menjadi kurang efektif.

Pada berbagai insiden kecelakaan, cedera otak yang serius kerap disebabkan oleh penggunaan helm yang salah posisi atau memiliki ukuran tak sesuai. Oleh sebab itu, menentukan helm yang tepat bukannya hanya tentang rasa nyaman, tetapi lebih kepada menjaga keselamatan hidup.

2. Mengurangi fokus selama mengemudi

Helm yang terlalu besar cenderung goyang ketika Anda sedang menyetir, terutama bila melintasi jalanan berlobang atau tertiup angin kencang. Guncangan tersebut dapat mengurangi konsentrasi dan menyebabkan rasa tidak nyaman sepanjang perjalanan.

Worse still, helm dengan bagian yang longgar mungkin memblokir penglihatan atau menyebabkan penutup depannya mudah terbuka akibat hembusan angin. Kondisi semacam itu bisa meredam fokus dan meningkatkan kemungkinan kejadian kecelakaan sebab respon terhadap kondisi lalu lintas di jalanan menjadi lebih lambat.

3. Memicu nyeri pada leher serta keletihan

Helm dengan ukuran yang terlalu longgar umumnya akan terasa lebih berat lantaran penyebaran bobotnya tak merata pada kepala Anda. Hal ini dapat menyebabkan otot leher harus bekerja ekstra keras guna mengendalikan helm agar tetap stabil dan mencegah gesekan atau getaran. Sebagai akhirnya, hal tersebut bisa memicu rasa nyeri, kejang, bahkan pusing di bagian kepala setelah melakukan perjalanan panjang.

Di samping itu, helm yang tidak sesuai dapat mempercepat kelelahan pada kepala karena harus selalu beradaptasi dengan posisinya demi kenyamanan. Ini dalam waktu lama bisa mengakibatkan postur badan ketika mengendarai sepeda motor menjadi kurang baik.

Jadi, memakai helm yang ukurannya terlalu besar bukan sekadar masalah kenyamanan, tetapi juga berkaitan dengan keamanan. Helm yang longgar tak dapat menyediakan proteksi maksimal dan justru bisa mengancam keselamatan Anda bila terjadi kecelakaan.

Oleh karena itu, pastikan Anda memilih helm dengan ukuran yang cocok, menyesuaikan bentuk kepala, serta memiliki tali penutup yang kuat. Keamanan di jalanan dimulai dari proteksi yang tepat—anda perlu mengenakan helm yang sesuai sebagai bagian pentingnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com