news  

Akhirnya, Konser Musik Tasikmalaya Dapat Izin Setelah Mediasi

Akhirnya, Konser Musik Tasikmalaya Dapat Izin Setelah Mediasi

Kesepakatan Damai untuk Konser Musik di Tasikmalaya

Setelah melalui proses dialog dan mediasi yang panjang, konser musik yang sempat menjadi perdebatan di Kota Tasikmalaya akhirnya mendapatkan izin resmi. Acara tersebut akan diselenggarakan pada 19 Juli 2025. Keputusan ini dinilai sebagai bentuk kesepakatan yang menunjukkan kemampuan masyarakat dalam menjaga harmoni dan saling menghargai.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Peran Koalisi Masyarakat Sipil

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Tasik yang Inklusif menyambut baik keputusan tersebut. Mereka memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyelesaian secara damai. Menurut Andi Ibnu Hadi dari koalisi tersebut, kesepakatan ini merupakan contoh nyata bagaimana dialog bisa mengatasi perbedaan pandangan. Ia berharap konser nanti berlangsung damai dan menjadi pembelajaran positif bagi semua pihak.

Tanggapan dari Tokoh Masyarakat

Ketua GP Ansor Kota Tasikmalaya, Bubung Nizar, juga menyampaikan sikap serupa. Ia menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam merespons keberagaman ekspresi budaya. Menurutnya, kota yang religius bukan berarti mudah melarang, tetapi mampu mengelola keragaman dengan bijak. Ia mengapresiasi langkah Polisi dan pihak lain yang memilih jalan musyawarah.

Dukungan dari Komunitas Antarumat Beragama

Usama Ahmad Rizal dari Solidaritas Jaringan Antarumat Beragama (Sajajar) juga memberikan apresiasi. Ia menilai suara masyarakat yang konsisten menyuarakan pentingnya inklusivitas menjadi kekuatan moral yang tak kalah penting. Ia berharap Tasikmalaya dikenal sebagai rumah bersama yang ramah, aman, dan menghargai keberagaman.

Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Peran Generasi Muda

Ardiana Nugraha, Ketua PMII Kota Tasikmalaya, menekankan bahwa keberhasilan dialog ini menunjukkan peran besar generasi muda dalam menjaga nilai kebersamaan. PMII percaya bahwa keberagaman ekspresi budaya adalah kekayaan yang harus dijaga bersama. Proses ini membuktikan bahwa ruang dialog lebih mulia dibanding larangan sepihak. Semoga konser nanti menjadi perayaan persatuan, bukan pemicu perpecahan.

Persiapan Pihak Kepolisian

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moh Faruk Rozi menegaskan bahwa panitia penyelenggara telah menempuh semua prosedur perizinan sesuai ketentuan yang berlaku. Panitia sudah mengurus seluruh izin kegiatan sesuai prosedur. Selain itu, pihak kepolisian juga melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kegiatan berjalan dengan aman dan tertib.

Penghargaan untuk Kepolisian

Koalisi Masyarakat Sipil juga memberikan penghargaan kepada Polres Tasikmalaya Kota atas peran mediasi yang dinilai profesional dan adil. Mediasi ini berhasil menjaga ketertiban sekaligus memastikan hak kebebasan berekspresi warga tetap terlindungi.

Harapan untuk Konser Mendatang

Konser yang akan digelar pada 19 Juli tersebut diharapkan dapat berjalan dengan aman dan tertib. Sebagai simbol komitmen bersama untuk menjaga citra Kota Tasikmalaya sebagai ruang yang inklusif dan toleran.

Struktur Koalisi Masyarakat Sipil

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Tasik yang Inklusif terdiri dari lebih dari 60 organisasi dan komunitas. Di antaranya termasuk GP Ansor, Perkumpulan Advokat Indonesia (Peradi), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Forum Bhinneka Tunggal Ika, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Tasikmalaya, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), serta berbagai elemen masyarakat sipil lainnya.

Penolakan Awal dan Reaksi Masyarakat

Sebelumnya, sebuah band yang akan tampil di acara musik tersebut ditolak oleh sekelompok masyarakat karena liriknya dinilai kontroversial. Namun, setelah melalui dialog dan mediasi, akhirnya kesepakatan dicapai. Rencananya, konser ini akan menghadirkan sejumlah artis papan atas, seperti Nadin Amizah, Hindia, .Feast, Maliq and D’Essentials, dan lainnya.