,
Jakarta
– Kecelakaan pesawat
Air India
di dekat Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad,
India
, pada Kamis, 12 Juni 2025 menyebabkan 241 penumpang dan awak kabin meninggal. Satu-satunya penumpang yang selamat adalah Viswash Kumar Ramesh. Ia duduk di kursi nomor 11A.
Kini, tempat duduk nomor 11A di
pesawat
Boeing 787-8 pun menjadi perhatian. Benarkan posisi itu merupakan tempat paling aman di pesawat?
Para pakar
penerbangan
mengatakan bahwa dalam bencana udara, pilihan kursi tidak terlalu signifikan. Tidak ada yang membuat kursi nomor 11A atau kursi lainnya lebih aman daripada tempat lain di pesawat.
Jeff Guzzetti, mantan penyelidik kecelakaan untuk Administrasi Penerbangan Federal dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, Amerika Serikat, mengatakan bahwa dalam
kecelakaan pesawat
, semua taruhan memilih kursi tidak ada gunanya. “Jadi, pilih kursi mana pun yang membuat Anda merasa nyaman,” kata dia, seperti dilansir
New York Times
, Jumat, 13 Juni 2025.
Dinamika Kecelakaan Tak Dapat Diprediksi
Ada pendapat bahwa bagian belakang pesawat mungkin lebih aman. Namun, Guzzetti menyatakan bahwa teori muncul karena ada asumsi bahwa bagian depan pesawat akan selalu mengalami benturan terlebih dahulu jika terjadi kecelakaan. “Anda tidak dapat memprediksi dinamika kecelakaan,” kata dia.
Maskapai penerbangan menggunakan konfigurasi yang berbeda untuk pesawat yang berbeda. Pada penerbangan Air India tersebut, kursi 11A berada di baris pintu keluar di sisi kiri, menurut peta kursi di SeatGuru. Duduk di dekat pintu keluar memungkinkan penumpang untuk keluar lebih cepat dalam beberapa keadaan, tetapi Ramesh mengatakan kepada penyiar pemerintah India bahwa sisi kanan pesawat terjepit di dinding. Jadi itu membuat orang yang mungkin selamat dari benturan awal sulit untuk keluar melalui pintu di sisi itu.
Dalam keadaan darurat seperti kebakaran, ketika penumpang masih duduk di roda pendaratan dan pesawat dalam keadaan tegak dan utuh, baris pintu keluar mungkin menawarkan jalur tercepat menuju keselamatan. “Namun, terkait dinamika kecelakaan seperti Air India, menurut saya itu hanya masalah peluang,” Guzzetti menambahkan.
Selamat karena Keberuntungan
Shawn Pruchnicki, mantan penyelidik kecelakaan di Air Line Pilots Association dan asisten profesor keselamatan penerbangan di Ohio State University, menganggap bahwa selamatnya Ramesh hanya karena keberuntungan semata.
“Dalam kecelakaan jenis ini, orang tidak akan selamat sedekat ini dengan bagian depan, sedekat ini dengan bahan bakar,” kata Pruchnicki. Faktanya tangki bahan bakar pada Boeing 787 sebagian besar berada di sayap dan di badan pesawat di antara keduanya.
Menurut
Times of India
, sepupu
Ramesh mengatakan bahwa
dia melompat tanpa berpikir. Ketika dia membuka matanya, dia sudah berada di luar, berlumuran darah, dan berteriak minta tolong. Saudaranya, yang duduk di seberang lorong di 11J, tidak selamat.
Kecelakaan Air India pada Kamis lalu merupakan yang terbaru dari serangkaian bencana penerbangan baru-baru ini di seluruh dunia, setelah tabrakan di udara di Washington pada Januari serta kecelakaan di Korea Selatan dan Kazakhstan pada Desember. Kecelakaan ini menimbulkan kekhawatiran pelancong tentang keselamatan penerbangan. Namun, pakar penerbangan mengatakan bahwa penerbangan tetap aman dan bahwa kecelakaan pesawat, meskipun banyak dibicarakan, tetap sangat jarang terjadi.
Pilihan Editor:
Kecelakaan Pesawat Terbang dalam Angka