Ahmad Dhani Laporkan Psikolog yang Diduga Eksploitasi Anak di Bawah Umur
Ahmad Dhani kembali menjadi sorotan setelah melaporkan seorang psikolog bernama Lita Gading ke Polda Metro Jaya. Pelaporan ini dilakukan terkait dugaan tindakan tidak pantas yang dilakukan oleh Lita Gading terhadap SA, seorang anak di bawah umur yang merupakan putri dari pernikahan Ahmad Dhani dengan Mulan Jameela.
Menurut informasi yang beredar, Lita Gading diduga membocorkan identitas dan foto SA ke publik melalui sebuah video yang viral di media sosial. Dalam video tersebut, Lita bahkan menyebutkan nama lengkap SA secara langsung, yang menimbulkan kekhawatiran besar bagi pihak keluarga.
Ahmad Dhani menilai bahwa tindakan tersebut adalah bentuk eksploitasi anak yang tidak bertanggung jawab. Ia mengatakan bahwa hal ini dilakukan untuk kepentingan pribadi dan upaya membentuk opini publik tanpa mempertimbangkan dampak negatif terhadap anak tersebut.
“Kita bisa memahami jika yang melakukan itu adalah orang dengan pendidikan rendah. Tapi kalau mengaku sebagai psikolog atau psikiater, tidak ada toleransi,” ujar Ahmad Dhani dalam pernyataannya.
Dhani menegaskan bahwa pelaporan ini bukan hanya untuk melindungi putrinya, tetapi juga sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat. Ia berharap agar semua pihak yang lebih berpendidikan dapat bekerja sama menjaga anak-anak dari ancaman kekerasan, baik fisik maupun psikis.
Kuasa Hukum Ahmad Dhani Ajukan Somasi Terbuka
Selain Ahmad Dhani, kuasa hukumnya, Aldwin Rahadian, juga menyatakan akan mengajukan somasi terbuka terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam perundungan terhadap anak di bawah umur. Menurut Aldwin, langkah ini dilakukan untuk memberi peringatan keras kepada siapa pun yang melakukan tindakan merugikan anak-anak.
“Kami akan mengirimkan somasi terbuka kepada siapa pun yang membully anak di bawah umur, terutama kepada anak Ahmad Dhani. Kasus ini akan kami proses secara hukum,” tegas Aldwin.
Ia juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan anak di bawah umur demi kepentingan pribadi. Hal ini termasuk membuat konten yang mengeksploitasi anak, seperti menampilkan foto dan menyebutkan nama mereka.
“Jangan demi pansos (panjat sosial) lalu membuat konten dengan mengeksploitasi anak, apalagi sampai menampilkan foto dan menyebut namanya,” pungkas Aldwin.
Pentingnya Perlindungan Anak di Bawah Umur
Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya perlindungan anak di bawah umur dari tindakan yang tidak etis dan merugikan. Anak-anak memiliki hak untuk tumbuh dalam lingkungan yang aman dan nyaman, serta tidak boleh dijadikan alat untuk keuntungan pribadi.
Ahmad Dhani dan kuasa hukumnya menegaskan bahwa mereka akan terus berjuang untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan perlindungan yang layak. Mereka juga berharap masyarakat lebih waspada terhadap tindakan-tindakan yang dapat merugikan anak-anak, terutama dalam dunia digital yang semakin berkembang.
Dengan adanya pelaporan ini, diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas bahwa tindakan yang tidak bertanggung jawab terhadap anak harus ditangani secara serius. Selain itu, kasus ini juga menjadi pengingat bahwa setiap individu, terutama yang memiliki profesi tertentu seperti psikolog, harus mematuhi kode etik dan menjunjung nilai-nilai moral dalam pekerjaannya.