Ahmad Dhani Laporkan Lita Gading ke Polisi, Al Ghazali Jadi Saksi
Putra sulung Ahmad Dhani, Al Ghazali, turut serta dalam pelaporan yang dilakukan ayahnya terhadap psikolog Lita Gading. Pelaporan ini dilakukan karena dugaan keterlibatan Lita dalam aksi bullying terhadap putri Ahmad Dhani, SA. Dalam laporan tersebut, Al Ghazali diangkat sebagai saksi, menunjukkan peran aktifnya dalam proses hukum ini.
Sementara itu, El Rumi, adik kandung SA, memberikan respons yang cukup singkat mengenai kasus ini. Ia memilih untuk tidak berkomentar lebih lanjut dan bahkan berusaha menghindari awak media. Saat berjalan di luar gedung polisi, El hanya menyampaikan bahwa ia tidak ingin memberikan komentar apapun.
Namun, El Rumi menegaskan bahwa ia menyerahkan sepenuhnya kepada Al Ghazali sebagai kakak pertama untuk mengambil tanggung jawab dalam kasus ini. Menurutnya, Al dan ayahnya sudah bertindak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Fokus pada Latihan Tinju
Di samping kasus hukum ini, El Rumi juga tengah fokus pada latihan tinju bersama Jefri Nichol. Ia mengatakan bahwa ibunya, Maia Estianty, telah memberikan izin bagi dirinya untuk ikut serta dalam pertandingan tersebut. Meski begitu, El mengakui bahwa ada kekhawatiran dari pihak keluarga, terutama dari ibunya. Namun, Maia tetap mendukung langkah yang diambil oleh putranya.
“Pasti ada kekhawatiran dari orang tua,” ujar El Rumi. “Tapi alhamdulillah bunda sudah merestui.”
Desakan dari Pihak Ahmad Dhani
Ahmad Dhani resmi melaporkan Lita Gading ke Polda Metro Jaya atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Anak. Laporan ini dibuat setelah Lita diduga memberikan dukungan atas tindakan bullying terhadap SA. Dalam laporan tersebut, Al Ghazali hadir sebagai saksi.
Kuasa hukum Ahmad Dhani, Aldwin Rahadian, menilai tindakan Lita sebagai eksploitasi anak, karena ia turut menampilkan potret SA dalam konten media sosial. Karena itulah, pihak Ahmad Dhani meminta agar Lita segera ditangkap oleh pihak kepolisian.
“Kalau saya sih nanti mendorong segera tangkap ya orang-orang yang mengeksploitasi yang terbukti nanti mengeksploitasi anak di bawah umur dengan cara apapun untuk pansos,” ujar Aldwin.
Menurut Aldwin, eksploitasi tidak hanya berdampak secara fisik, tetapi juga psikis. Ia menekankan bahwa kekerasan bukan hanya terbatas pada bentuk fisik, tetapi juga bisa dalam bentuk tekanan mental.
Peringatan untuk Media
Selain itu, Ahmad Dhani juga mengingatkan para media yang masih menampilkan foto atau nama asli anak di bawah umur dalam berita. Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut bisa berujung pada konsekuensi hukum.
“Juga untuk media, kalau ada berita jangan menampilkan fotonya juga tidak boleh namanya, inisial aja,” kata Ahmad Dhani. “Media juga bisa terjerat kalau suatu saat nanti menampilkan foto, menampilkan nama asli anak di bawah umur itu enggak boleh.”
Dengan langkah-langkah yang diambil oleh Ahmad Dhani dan tim hukumnya, kasus ini menjadi perhatian publik dan menunjukkan pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dari tindakan yang merugikan.
