news  

Adegan Ciuman Film Superman Dihapus di India Karena Terlalu Sensual

Adegan Ciuman Film Superman Dihapus di India Karena Terlalu Sensual

Penyensoran Film Superman di India Mengundang Kontroversi

Film Superman yang dirilis oleh Warner Bros. mengalami penyensoran di India, khususnya di bagian adegan ciuman antara karakter utama Superman dan Lois Lane. Keputusan ini dilakukan oleh Dewan Pusat Sertifikasi Film India (CBFC), yang memutuskan untuk memotong dua adegan ciuman yang dinilai terlalu sensual. Adegan berdurasi 33 detik di mana Superman dan Lois Lane bercium di udara menjadi salah satu bagian yang dipotong. Selain itu, adegan delapan detik yang menampilkan Guy Gardner memberikan jari tengah dengan cincin berkekuatan super juga dikabarkan dihapus karena dianggap tidak senonoh.

Secara keseluruhan, sekitar 41 detik dari film yang berdurasi 130 menit tersebut dihapus dari versi yang tayang di India. Proses penyensoran ini selesai pada 7 Juli, hanya empat hari sebelum rilis global film tersebut. Meskipun film Superman memiliki rating PG-13, yang menunjukkan bahwa beberapa materi dalam film mungkin tidak cocok untuk anak di bawah usia 13 tahun, penggemar tetap merasa kecewa atas keputusan CBFC.

Alasan dan Proses Penyensoran

Menurut sumber industri yang berbicara kepada Bollywood Hungama, penyensoran sering kali dilakukan oleh studio film sendiri untuk mempercepat proses persetujuan. “Ada kalanya studio mengantisipasi bahwa CBFC mungkin akan meminta pemotongan. Ini memperpanjang proses penyensoran karena seseorang harus membuat pemotongan, mendapatkan persetujuan dari Komite Pemeriksa CBFC,” jelas sumber tersebut. Dengan melakukan swasensor, studio dapat menghindari penundaan rilis.

Keputusan ini menimbulkan reaksi keras dari para penggemar DC. Banyak dari mereka menyampaikan kekecewaan melalui media sosial. Sebuah akun X (sebelumnya Twitter) menulis, “Kepada Anggota Dewan CBFC yang terhormat, Anda adalah aib bagi industri film. Penyensoran emoji adalah titik terendah Anda, dan hari ini, ciuman dalam #Superman yang dipotong.” Komentar lain menyebutkan, “Ciuman sederhana terlalu berlebihan?”.

Beberapa penggemar juga khawatir tentang implikasi sosial dari penyensoran semacam ini. Mereka menulis, “India menyensor ciuman di Superman sangat distopian. Saya tidak berpikir sehat untuk menyensor ekspresi cinta konsensual antara orang dewasa di zaman sekarang.”

Reaksi dari Pembuat Film

James Gunn, sutradara film Superman, menyampaikan apresiasi atas antusiasme penonton. Ia menulis di akun Threads-nya, “Saya sangat berterima kasih atas antusiasme dan kata-kata baik Anda selama beberapa hari terakhir. Kita sudah banyak melihat ‘Super’ dalam Superman selama bertahun-tahun, dan saya senang telah membuat film yang berfokus pada bagian ‘man’ dari persamaan – seseorang yang baik yang selalu mencari orang yang membutuhkan.”

Penyensoran di India Bukan Hal Baru

Penyensoran film di India bukanlah hal baru. Sebelumnya, pejabat India juga mengecam adegan seks dalam film peraih Oscar 2023, Oppenheimer, dan menyebutnya sebagai serangan pedas terhadap agama Hindu. Hal ini menunjukkan bahwa masalah penyensoran sering kali menjadi isu sensitif di negara tersebut.

Film Superman yang merupakan film pertama dalam jagat DC yang direboot oleh James Gunn berhasil meraih pendapatan sebesar 220 juta dolar AS (Rp3,6 triliun) secara global pada akhir pekan pembukaannya. Meskipun demikian, keputusan CBFC untuk menyensor film ini tetap menjadi topik perdebatan yang hangat di kalangan penggemar dan kritikus film.