, SOFIFI– Anggota Komisi IX DPR RI Abon Tabroni menganggap fasilitas ruang jantung RSUD Chasan Boesoirie Maluku Utara sudah lumayan memadai, meskipun baru akan dioperasikan penuh pada Oktober 2025.
Penilaian tersebut ia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke rumah sakit tersebut, Senin (11/8/2025), yang didampingi oleh Gubernur Maluku Utara Sherly Laos.
Pada kunjungan tersebut, rombongan mengunjungi langsung berbagai fasilitas rumah sakit, seperti ruang poliklinik, ruang transfusi darah, ruang rawat inap pria, ruang jantung, serta instalasi gawat darurat (IGD).
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Turut serta dalam kunjungan ini adalah Sekretaris Provinsi Maluku Utara Samsudin A Kadir, Plt Kepala Dinas Kesehatan Maluku Utara dr Giscard Kroons, Direktur RSUD Chasan Boesoirie Maluku Utara dr Alwia Assagaf serta beberapa dokter dan tenaga medis.
RSUD Chasan Boesoirie memiliki ruang jantung yang cukup baik.
“Namun ruangan tersebut baru dapat dimanfaatkan setelah seluruh pekerjaan selesai pada bulan Oktober,” kata Abon Tabroni.
Anggota Komisi IX menyatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Pemprov Malut dalam mengidentifikasi hambatan, kebutuhan mendesak, serta tingkat prioritas dalam penyediaan layanan kesehatan, termasuk ketersediaan dokter spesialis.
Kami akan berjumpa dengan Gubernur guna membahas isu dan kebutuhan kesehatan di Maluku Utara.
“Hasilnya akan menjadi dasar evaluasi dan saran bagi kami untuk disampaikan ke tingkat pusat,” katanya.
Ia menyampaikan, meskipun tidak ada rumah sakit yang sempurna, peningkatan fasilitas perlu dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan wilayah.
Semoga kehadiran ruang jantung yang memadai mampu mengurangi atau bahkan menghilangkan rujukan pasien ke luar Maluku Utara.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Maluku Utara Sherly Laos menyampaikan apresiasi terhadap kedatangan Komisi IX DPR RI.
Ia berharap dukungan tersebut mampu mempermudah komunikasi Pemerintah Provinsi Maluku Utara dengan Kementerian Kesehatan RI, khususnya dalam memenuhi fasilitas kesehatan dan tenaga dokter spesialis.
“Kami akan mengadakan rapat dan diskusi langsung dengan Komisi IX agar dapat diperoleh solusi nyata yang bisa disampaikan kepada Pemerintah Pusat,” kata Sherly Laos.
Ia menambahkan, pekan lalu Kementerian Kesehatan RI mengirimkan tim untuk melakukan evaluasi terhadap pelayanan, pengelolaan keuangan, dan fasilitas RSUD Chasan Boesoirie sebagai bagian dari upaya revitalisasi.
Dalam 100 hari kerja sejak pelantikan, kami telah berkomitmen untuk memberikan BPJS UHC secara gratis kepada seluruh warga, termasuk bagi yang berusia 15 tahun ke atas.
“Kemudian, fokus kami adalah peningkatan mutu di seluruh sektor layanan kesehatan,” tambahnya. (*)