Kota Bima Memimpin Perubahan Besar! NTB Siap Dipartisi menjadi Dua Provinsi

Kota Bima Memimpin Perubahan Besar! NTB Siap Dipartisi menjadi Dua Provinsi


.PRMN

– Pembahasan tentang pendirian Propinsi Pulau Sumbawa telah muncul lagi. Sekarang, usulan tersebut mendapat dukungan signifikan dari Kota Bima yang berusaha melibatkan empat kabupaten lain di Pulau Sumbawa agar melepaskan diri dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Meskipun ide ini sudah pernah ada sebelumnya, semakin meningkatnya tekanan politik dan ekonomi memberikan harapan bahwa peluang sukses gagasan ini menjadi lebih besar.

Selama ini, Pulau Sumbawa dikenali mempunyai ciri-ciri geografis, sosial, serta ekonomi yang unik dibandingkan dengan Pulau Lombok, yang kini menjadi ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat. Proses distribusi pengembangan infrastruktur yang dirasakan masih kurang optimal telah menyebabkan beberapa wilayah di Sumbawa merasa terabaikan dan bermaksud untuk menentukan nasibnya masing-masing lewat pemekaran menjadi sebuah provinsi baru.

Empat wilayah yang diusulkan untuk menyatu dengan Provinsi Pulau Sumbawa bersama Kota Bima meliputi Kabupaten Bima, Dompu, Sumbawa, serta Sumbawa Barat. Apabila ide ini terealisasi, maka akan muncul unit provinsi baru yang menjanjikan potensi besar dalam berbagai bidang seperti pertanian, nelayan, sampai industri wisata.

Mengapa Terjadi Pemecahan Administrasi Di Kepulauan Sumbawa?

Alasan pokok lainnya berkaitan dengan ketidakseimbangan pengembangan antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Pemerintah Provinsi NTB dipandang lebih menekankan perhatian ke Lombok sebagai sentra administratif serta bisnis, sedangkan wilayah-wilayah di Sumbawa masih kurang menerima kesempatan serupa dalam segi sarana prasarana, fasilitas umum, sampai invesitasi.

Kota Bima serta beberapa daerah otonom lain menganggap bahwa proses pemecahan wilayah bisa meningkatkan percepatan pengembangan infrastruktur, sebab kebijakan tersebut bakal lebih mudah dijangkau oleh warga setempat. Tambahan pula, Pulau Sumbawa dikaruniai potensi alam yang sangat besar, tetapi hingga saat ini belum diekploitasi secara maksimal akibat keterbatasan dalam hal alokasi dana dan juga kurangnya fokus dari pemerintah propinsi induk.

Banyak pihak dari kalangan tokoh masyarakat, para ahli, serta organisasi setempat yang turut menyokong ideologi tersebut. Tercatat juga adanya diskusi umum dan pertemuan konsultatif yang semakin giat mengupas tentang potensi terbentuknya daerah otonom baru melalui jalur hukum dan tata kelola sesuai ketetapan undang-undang berlaku.

Siapakah Saja Yang Bakal Bergabung? Berikut Daftar Kandidat Provinsi Untuk Pulau Sumbawa

Diskusi tentang Pembentukan Propinsi Kepulauan Sumbawa mencakup lima wilayah di Nusa Tenggara Barat, yakni:

Kota Bima

Kabupaten Bima

Kabupaten Dompu

Kabupaten Sumbawa

Kabupaten Sumbawa Barat

Ke Lima wilayah tersebut mempunyai hubungan sejarah dan budaya yang erat, serta menghadapi tantangan serupa dalam hal pembangunan. Jaraknya yang lumayan jauh dari pusat pemerintahan provinsi NTB yakni Kota Mataram menyebabkan pelaksanaan keputusan sering kali dirasakan kurang cepat dan efektif.

Diharapkan dengan status sebagai provinsi terpisah, Pulau Sumbawa akan mampu memanfaatkan sumber daya ekonominya dengan lebih baik, khususnya dalam bidang nelayanan, pertanian, peternakan, serta wisata alam yang belum sepenuhnya dieksplorasi.

Bisakah Pulau Sumbawa Bertahan Tunggal?

Diskusi tentang penciptaan Provinsi Pulau Sumbawa menunjukkan semangat otonomi lokal yang kuente. Ide ini muncul akibat keprihatinan terhadap ketidakseimbangan pengembangan serta harapan untuk bisa lebih mandiri dalam memanfaatkan sumber daya setempat. Meski demikian, layaknya upaya perluasan wilayah lainnya, rancangan tersebut masih harus melewati penilaian menyeluruh berdasarkan aspek hukum, ekonomi, sosial, dan politik.

Apabila seluruh ketentuan terpenuhi dan dukungan masyarakat semakin meningkat, tidak mustahil bahwa Pulau Sumbawa bakal jadi provinsi ke-39 di Indonesia. Saat ini, orang-orang sedang memantau tindakan nyata dari pihak pemerintahan nasional untuk melihat apakah impian tersebut akan direalisasikan atau hanya sebatas pembicaraan tahunan yang tak pernah dieksekusi. **(Lisyah)**