Berita  

Banjir Rob Ancam 300 Hektare Sawah Legonkulon

Banjir Rob Ancam 300 Hektare Sawah Legonkulon

​PR Subang – Ribuan petani di Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, kini menghadapi ancaman serius. Gelombang tinggi dan pasang air laut yang luar biasa dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan lebih dari 300 hektare lahan pertanian mereka terendam. Keadaan ini membuat para petani berisiko mengalami kegagalan panen.

Air laut yang meluap mengganggu lahan pertanian di dua desa, yaitu Desa Legonkulon dan Desa Pangarengan, akibat pasang air laut yang lebih tinggi dari biasanya, merusak lahan yang seharusnya memasuki tahap pertumbuhan terbaik. Air garam yang masuk ke dalam tanah dapat merusak kesuburan dan menghambat perkembangan padi.

Seorang petani bernama Rohca mengungkapkan bahwa situasi ini merupakan yang paling buruk dalam beberapa tahun terakhir. Ia bersama petani lainnya telah berusaha mengalirkan kembali air laut yang membanjiri lahan pertanian mereka, tetapi tidak berhasil.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

“Ini adalah yang terburuk dari tahun ke tahun. Kami telah berusaha namun tidak membuahkan hasil,” keluhnya. Selasa, 19 Agustus 2025.

Rohca juga menyampaikan bahwa para petani telah meminta Kepala Desa Legonkulon untuk mencari jalan keluar, bahkan mereka bersedia membantu secara mandiri jika diperlukan anggaran. “Oleh karena itu kami memohon kepada Kepala Desa Legonkulon untuk memberikan solusi terhadap permasalahan ini, jika diperlukan anggaran, kami siap membantu secara mandiri,” tambahnya.

Kepala Desa Legonkulon, Nahrudin, mengakui bahwa seluruh lahan pertanian yang tergenang mencapai 300 hektar dan meliputi dua wilayah desa. Ia menyatakan bahwa jika tidak segera ditangani, air asin dapat merusak kualitas serta proses pertumbuhan padi, padahal musim panen tinggal beberapa minggu lagi.

Merespons bencana ini, pihak desa telah bekerja sama dengan instansi terkait di Kabupaten Subang. “Kami telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Subang, PUPR Subang, dan BBWS dalam mengatasi genangan air serta menangani permasalahan ini,” ujar Nahrudin.

Bencana ini sangat menghancurkan para petani. Kepala desa berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah setempat untuk melakukan beberapa langkah agar para petani dapat terhindar dari kegagalan panen dan memperoleh hasil yang wajar.

Petani di Legonkulon kini hanya mampu berharap bantuan segera tiba. Akibat terendamnya ratusan hektare lahan pertanian oleh air laut, nasib panen mereka kini berada dalam kondisi kritis, mengancam sumber penghidupan utama mereka.

Sementara itu, akibat kejadian tersebut, Kepala Desa dan para petani berharap pemerintah daerah memberikan perhatian lebih dengan melakukan beberapa langkah agar para petani dapat menghindari kegagalan panen yang tidak sesuai harapan.