Berita  

Kanselir Jerman Menolak Usulan Ukraina soal Donbass: “Seperti AS Lepaskan Florida”

Kanselir Jerman Menolak Usulan Ukraina soal Donbass: “Seperti AS Lepaskan Florida”

SEPUTAR CIBUBUR– Kanselir Jerman, Friedrich Merz, menolak ide bahwa Ukraina harus menyerahkan wilayah Donbass kepada Rusia. – Friedrich Merz, Kanselir Jerman, menyatakan penolakannya terhadap gagasan agar Ukraina mengalihkan wilayah Donbass ke Rusia. – Kanselir Jerman, Friedrich Merz, menegaskan sikapnya yang menentang rencana penyerahan wilayah Donbass oleh Ukraina kepada Rusia. – Friedrich Merz, sebagai Kanselir Jerman, menolak kemungkinan bahwa Ukraina akan menyerahkan wilayah Donbass kepada Rusia.

Merz menganggap tuntutan tersebut tidak logis, bahkan dibandingkan dengan skenario Amerika Serikat (AS) kehilangan Florida.

“Permintaan Rusia kepada Kyiv untuk menyerahkan wilayah apa pun dari Donbass, jujur saja, setara dengan usulan agar Amerika Serikat harus melepaskan Florida,” kata Merz kepada wartawan setelah pertemuan di Gedung Putih, Senin, 18 Agustus 2025, dilaporkan AFP pada Selasa, 19 Agustus 2025.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Merz menghadiri pertemuan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, bersama beberapa tokoh Eropa.

Pertemuan tersebut berlangsung hanya tiga hari setelah Amerika Serikat mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke Alaska pada hari Jumat, 15 Agustus 2025.

Merz mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Trump dan Putin sempat melakukan panggilan telepon dan sepakat bahwa akan ada diskusi langsung antara presiden Rusia dan presiden Ukraina dalam dua minggu mendatang.

Sebelumnya, Trump menyatakan bahwa Ukraina harus menyerahkan Donbass agar perang berakhir.

Namun pertemuan mereka dengan Zelensky kali ini berlangsung lebih tenang dibandingkan pertemuan sebelumnya pada Jumat, 28 Februari 2025.

Merz menambahkan, Trump juga memberikan jaminan keamanan kepada Ukraina dengan tetap menjalin kerja sama koordinasi bersama Eropa.

“Intinya adalah Amerika Serikat siap memberikan jaminan keamanan dan mengatur kerja sama dengan Eropa. Akan ada jaminan keamanan yang sesuai bagi Ukraina, jika tercapai kesepakatan damai,” ujar Merz.

Namun, Trump tetap menolak gagasan Ukraina masuk ke dalam NATO, sesuai dengan pendapat Putin yang menganggap tindakan tersebut sebagai provokasi.

Sebagai informasi, serangan Rusia terhadap Ukraina dimulai pada bulan Februari 2022. Beberapa bulan kemudian, Putin menyatakan bahwa wilayah Donbass telah berada di bawah kendalinya, meskipun pernyataan tersebut tidak diakui oleh komunitas internasional.