PR JABAR
– Kepolisian menuduh laki-laki berumur 53 tahun pada tanggal 29 Mei dalam kasus kecelakaan mobil selama perarungan di Liverpool yang mengenai belasan individu dengan cedera.
Setidaknya 79 orang luka-luka pada Senin (27/5), saat seorang lelaki bernama Paul Doyle dari daerah West Derby, Liverpool, dituduh merayapkan mobil Ford Galaxy-nya ke arah peserta paradem di tengah kota.
Sejumlah orang berupaya memblokir mobil itu sebelum merusak lebih banyak pengunjung parade. Acara tersebut adalah peringatan untuk menyambut keberhasilan Liverpool FC di ajang Liga Primer Inggris.
Tujuh individu yang cedera parah tetap dalam perawatan medis di rumah sakit, demikian dilaporkan UPI.com pada tanggal 29 Mei 2025.
“Saya harap setiap individu yang mengalami luka fisik maupun mental akibat kejadian tragis tersebut memiliki cukup waktu untuk melakukan penyembuhan dan pemulihan,” ungkap Asisten Kepala Polisi Merseyside, Inspektur Jenny Sims, saat memberikan keterangan pada konferensi pers hari Kamis.
Pada hari Kamis, Doyle dihadapkan dengan dua dakwaan terkait pelaku kekerasan serius secara ilegal dan sengaja dengan tujuan mencederai badan secara parah, dua tuntutan lainnya berkaitan dengan upaya melakukan kekerasan serius yang tidak sah dan bermaksud buruk, serta satu tuduhan lagi atas perilaku membahayakan saat mengendarai kendaraan.
Ia terus ditahan oleh kepolisian dan akan muncul untuk kali pertama di Pengadilan Magistrat Liverpool pada hari Jumat pagi.
Doyle diamankan lantaran diduga mencoba melakukan pembunuian, melanggar aturan berkendara dengan bahaya, serta memandu kendaraannya dalam kondisi “kelam akibat obat-obatan”, menurut keterangan pihak kepolisian. Mereka juga menyampaikan bahwa kasus ini tak ada hubungannya dengan aktivitas teroris dan dianggap sebagai suatu kejadian tersendiri tanpa keterkaitan.
Laporan media setempat menyatakan bahwa pihak berwenang yakin sopir itu mengejar ambulan hingga masuk ke zona terlarang bagi arus Parade.
Profildialogue Doyle mengatakan bahwa ia merupakan pemimpin proyek digital di suatu pusat penyimpanan data dan sempat melayani dalam Angkatan Laut Marinir antara tahun 1990 sampai 1994. Menurut laporan media setempat, Doyle adalah bapak berkeluarga dengan tiga orang anak.
Tetangga-tetangganya mendeskripsikannya sebagai “ayah dari Liverpool yang biasa saja” serta “seorang pria dengan pemahaman keluarga yang luar biasa,” dilansir oleh The Times of London.
Kepolisian menjelaskan bahwa pihak berwenang tetap dalam proses penyelidikan kasus itu.
Sarah Hammond, Kepala Jaksa Penuntut Umum untuk CPS Mersey-Cheshire, menyebut bahwa tudingan tetap akan dievaluasi selama investigasi berlangsung.
“Perkara pidana melawan tersangka belum selesai dan ia berhak mendapat persidangan yang adil,” ujarnya pada hari Kamis, sambil mengingatkan agar jangan menyebarluaskan data di internet yang bisa membahayakan jalannya proses hukum tersebut.
“Tolong izinkan proses hukum berlanjut secara alami tanpa adanya spekulasi yang tak perlu,” ucapnya. ***