Pergiya komedian Mpok Alpa menyebabkan duka yang mendalam bagi keluarga, teman dekat, dan penggemarnya. Di balik tawa yang selalu ia berikan di layar kaca, ternyata tersembunyi perjuangan panjang melawan kanker payudara.
Tika, asisten pribadi Mpok Alpa, mengingat perjuangan komedian tersebut dalam melawan penyakit yang dialaminya hingga akhir hayat. Ia menerangkan bahwa Mpok Alpa, yang bernama asli Nina Carolina, didiagnosis kanker payudara saat sedang hamil empat bulan.
Setiap hari, Mpok Alpa selalu berusaha memperkuat dirinya dengan keyakinan bahwa ia dalam kondisi sehat. Ia juga memiliki perspektif yang berbeda mengenai sakit dan pekerjaan.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Berdasarkan penjelasan Tika, Mpok Alpa justru merasa tidak nyaman jika tidak ada aktivitas syuting. Karena itu, ia lebih memilih tetap bekerja.
Dalam perjuangannya melawan kanker, ia sampai ke Malaysia. Namun, karena tidak ada perubahan yang signifikan di Penang, Mpok Alpa melanjutkan pengobatan ke Malaka.
Di dalam rumah sakit itu, keadaannya sempat menunjukkan perbaikan yang positif. Kanker yang dialaminya mulai mengendur, dan rambutnya yang sebelumnya rontok karena pengobatan kemo secara perlahan mulai tumbuh lagi.
Rencana Mpok Alpa untuk menjalani operasi sempat terwujud. Sayangnya, keinginan tersebut gagal karena ia mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh.
“Seharusnya kemarin, tanggal 2 Juli, beliau sudah berangkat ke Malaka, ternyata sampai di Malaysia, lalu diperintahkan kembali,” kata Tika saat bertemu di rumah duka di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (15/8/2025) malam.
“Ia sudah menginap tetapi diperintahkan pulang. Karena batuk itu, beliau tidak bisa dioperasi. Akhirnya dokter berkata, ‘sembuhkan dahulu batuknya, nanti setelah batuknya sembuh, kembali lagi ke sini,’ ” tambahnya.
Setelah kembali ke Jakarta, kondisi kesehatan Mpok Alpa justru semakin memburuk. Batuknya semakin parah sehingga mengganggu kemampuannya untuk tidur dalam posisi duduk.
Tika mengatakan bahwa Mpok Alpa meninggal secara tenang sekitar pukul 08.15 WIB. Mpok Alpa pernah meminta untuk diajarkan membaca syahadat.
“Batuknya terus-menerus tidak berhenti, dahaknya keluar, ternyata ada sedikit noda darah,” kata Tika.
“Hanya meminta bantuan mengucapkan syahadat,” tegas Tika.
Selanjutnya, Mpok Alpa meninggal pada usia 38 tahun pada hari Jumat (15/8/2025). Jenazah Mpok Alpa telah dikuburkan di makam keluarga di Kujaran, Desa Setu, Ciganjur, Jakarta Selatan. (*)