– Bantu memulihkan luka dan menstabilkan kadar glukosa dalam darah; di bawah ini terdapat tujuh manfaat madu bagi kesehatan. Madu merupakan pengganti gula alami yang memiliki berbagai keuntungan. Mengonsumsinya bisa membantu meredakan risiko serangan jantung dan diabetes, meningkatkan fungsi pencernaan, serta menjadi opsi bagus sebagai alternatif obat antibakteri pada beberapa kasus infeksi. Proses pembuatan madu dimulai saat lebah mengambil nectar dari bunga-bunga, setelah itu lebah tersebut akan meneruskannya kepada lebah lainnya melalui proses regurgitasi.
Gula tersebut bertransformasi menjadi madu, yang kemudian dikumpulkan oleh lebah ke dalam sel-sel pada sarang mereka. Madu murni diperoleh secara langsung dari sarang lebah dan memiliki sejumlah manfaat karena kandungan nutrisinya yang tinggi.
Madu sering diproses guna membasmi bakteri berbahaya serta memberikan rasa manis, namun proses ini turut melenyapkan beberapa zat gizi yang ada. Di bawah terdapat tujuh keuntungan bagi kesehatan dari penggunaan madu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mohon dicatat bahwa angka-angka di atas sesuai dengan daftar aslinya. Silakan lanjutkan atau isi bagian-bagian itu sebagai Anda lihat perlu.
1. Mengandung Antioksidan
Karakteristik madu sebagai antioksidan dapat menurunkan stres oksidatif, kondisi di mana terjadi ketimpangan antara radikal bebas penyebab kerusakan pada sel dengan kapabilitas tubuh dalam memerangi dampak negatifnya.
2. Menjaga Kadar Glukosa dalam Darah
Madu mempunyai indeks glikemik (IG) yang lebih rendah dibandingkan dengan gula, oleh karena itu madu tidak membuat kandungan glukosa (gula) dalam darah serta insulin naik secepat halnya bila mengonsumsi gula.
Insulin merupakan hormon yang berperan dalam pengangkutan glukosa ke dalam sel. Madu dapat mendukung peningkatan respons terhadap insulin, yaitu kapabilitas tubuh untuk mengonsumsi insulin dengan cara yang lebih optimal.
Madu berdampak pada kadar glukosa di tubuh akibat kandungan fruktosanya yang tinggi. Fruktosa merupakan tipe gula yang terdapat dalam madu, juga dalam buah-buahan dan sayuran.
Studi menunjukkan bahwa tubuh mencerna fruktosa dengan cara yang berbeda dibandingkan glukosa. Perlu diwaspadai agar tidak menyikapi hal ini tanpa perhatian terhadap takaran konsumsinya, termasuk juga penggunaan madu secukupnya.
3. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Madu membantu mengurangi tingkat trigliserida serta kolesterol pada lipoprotein densitas rendah (LDL) di dalam darah.
Kadar kolesterol total berlebihan bisa mengendap pada pembuluh darah, sehingga memicu gangguan jantung. Madu memiliki lebih dari 180 komponen, termasuk gula alami, vitamin, mineral, serta senyawa tumbuhan.
Komponen antioksidan dan antiperadangan pada madu berperan dalam perlindungan dari aterosklerosis, kondisi di mana endapan lemak menumpuk di pembuluh darah yang semakin kaku sejalan dengan waktu dan membatasi sirkulasi darah menuju seluruh tubuh.
Apabila penumpukan itu memblokir aliran darah menuju jantung, hal ini bisa menimbulkan kondisi arteri koroner (CAD) sehingga meningkatkan peluang terjadinya angina serta serangan jantung.
4. Membantu Penyembuhan Luka
Studi sudah membuktikan bahwa madu semakin banyak digunakan sebagai metode dalam pengobatan luka.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa madu bisa membantu penyembuhan berbagai jenis luka, termasuk luka bakar, gesekan, serta luka pasca-operasi.
Antosianin, enzim, serta vitamin yang terkandung di dalam madu mempunyai karakteristik antibakteri.
5. Perlindungan Terkait dengan Resisten terhadap Antibiotika
Madu bisa berfungsi sebagai pilihan pengganti antibiotik. Tinjauan satu studi mengungkapkan bahwa madu mampu meningkatkan frekuensi dan mengurangi tingkat keparahan batuk lebih baik daripada beberapa jenis obat-obatan serta antibiotik.
Penilaian itu muncul karena adanya keprihatinan mengenai masalah resistansi terhadap antimikrobial, bagian darinya berkaitan erat dengan penggunaan obat antibiottika secara berlebihan bagi pasien dengan infeksi pada saluran pernafasan atas (ISPA).
Antimikrob resisten muncul saat virus, bakteri, ataupun kapang tak bereaksi terhadap obat-obatan. Hal ini menjadi masalah serius sebab mengurangi opsi perawatan bagi penyakit Pneumonia dan jenis infeksi lainnya.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa madu mampu meredam resistansi terhadap antibakterial. Penulis menyimpulkan bahwa zat-zat antimikrobatika yang berasal dari sarang lebah madu bisa dijadikan fondasi bagi pengembangan obat antibiotik baru.
6. Meredakan Batuk
Batuk bisa menyebabkan gangguan dan ketidaknyamanan saat tidur. Sejumlah data mendapatikan bahwa madu mampu membantu meredam batuk pada balita.
Suatu ulasan telah menganalisis sembilan studi yang melibatkan total 1.230 anak-anak dan membandingkan efikasi madu dengan obat batuk, plasebo, serta tidak menggunakan pengobatan apapun.
Telah terbukti bahwa madu lebih unggul dibandingkan plasebo atau tidak adanya perawatan sama sekali. Selain itu, hasil menunjukkan bahwa madu memberikan dampak serupa dengan obat-obatan seperti Robitussin (dekstroemetorfan).
Madu ternyata bisa memberikan hasil yang lebih efektif dibandingkan dengan difenhidramin, yakni obat anti alergi. Akan tetapi, madu mampu memicu gangguan kesehatan serius bagi anak-anak di usia muda.
Sangat penting agar Anda tidak pernah memberikan madu kepada bayi yang berumur kurang dari 12 bulan.
7. Meningkatkan Kesehatan Usus
Sebuah tinjauan mengungkapkan bahwa madu memiliki karakteristik prebiotik yang mendukung fermentasi dari bakteri usus yang baik.
Laktobasilis merupakan tipe bakteri pada saluran pencernaan yang berfungsi untuk menguraikan makanan serta meresapkan zat gizi.
Sebagian orang mengonsumsi Lactobacilli untuk membantu meredakan tanda-tanda sindrom iritasi usus besar (IBS) terutama yang berhubungan dengan diare.
Penulis menyambut hubungan antara sifat prebiotik dengan sistem imun yang tangguh serta perbaikan kesejahteraan psikis. ***
