, SORONG– Rahman, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Papua Barat Daya, menyatakan bahwa arah dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Papua Barat Daya 2025-2029 berfokus pada tiga pilar utama, yaitu sehat, cerdas, dan produktif.
Pada tahap ini, dokumen masih berupa anggaran indikatif, belum mencakup rincian sumber pendanaan.
Pemetaan sumber pendanaan baru akan tercantum dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) tahunan.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
“Dalamnya terlihat pendanaan yang berasal dari Dana Otsus, Dana Alokasi Umum (DAU), serta sumber lainnya,” kata Rahman dalam Forum SHEK (Sinkronisasi, Harmonisasi, Evaluasi, dan Koordinasi) Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OK) di Gedung Keuangan Negara, Kota Sorong, Kamis (7/8/2025).
Rahman menambahkan, semua dokumen perencanaan harus dibuat berdasarkan data dan indikator.
Pelaksanaan tidak cukup hanya mengandalkan aspek administratif, tetapi harus memberikan dampak langsung kepada masyarakat.
Dokumen tanpa outcome(laporan), hanya menyajikan kegiatan formal yang boros dalam anggaran.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
“Perencanaan harus dilakukan secara ketat sejak awal agar pembangunan dapat berjalan dengan efisien dan tepat sasaran,” ujar Rahman.
Anggota BP3OKP Perwakilan Papua Barat Daya Otto Ihalauw menyatakan, pihaknya melakukan identifikasi berbagai isu yang muncul dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah.
Forum SHEK kali ini memberikan solusi, termasuk penyusunan perjanjian integritas sebagai wujud komitmen bersama.
“Yang bertanggung jawab utama dalam menjaga keselarasan perencanaan berada di tangan kepala Bappeda, Inspektorat, dan instansi teknis daerah,” kata Otto.
Ketiga pihak ini berperan sebagai penghalang terakhir dalam penyelarasan dokumen agar tidak terjadi tumpang tindih program.
Otto menekankan bahwa dokumen perencanaan sangat penting sebagai alat strategis untuk pembangunan lima tahun berikutnya.
Semua rencana pembangunan wilayah harus sejalan dengan visi kepala daerah dan memberikan dampak langsung kepada masyarakat./angela cindy)