Wakil Gubernur Hadir Namun Diminta Menghindar
WAMENA– Setelah aksi pembakaran honai di Kampung Ketimafit Distrik Wouma (Muara Kali Uwe) pada hari Rabu (23/7), situasi kembali memburuk. Hal ini disebabkan karena salah seorang warga bernama Punika Wenda dilaporkan hilang. Bentrokan tidak dapat dihindari.
Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Menariknya, lokasi konflik antar warga ini tidak terjadi di lapangan terbuka seperti biasanya, melainkan di atas jembatan gantung muara Kali Uwe. Lokasi ini juga diketahui sering dimanfaatkan sebagai jalur lintasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Pertikaian terjadi di jembatan gantung yang menghubungkan Distrik Wesaput dengan Kampung Minimo, Distrik Maima. Kedua kelompok yang masih belum bisa ditenangkan saling melemparkan panah, batu, serta kartapel kepada lawan mereka. Wakil Gubernur Papua Pegunungan Ones Pahabol sempat hadir di tengah warga yang sedang berselisih.
Namun niatnya tidak tercapai karena dianjurkan untuk tidak terlalu dekat, sehingga Ones hanya berdiri di tempat yang aman. Ia berusaha menenangkan keluarga dari Punika Wenda.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
“Kami meminta agar tidak lagi melakukan tindakan-tindakan seperti ini, bahkan hingga menyebabkan korban luka atau jiwa. Para tokoh diharapkan mampu mengendalikan massa masing-masing agar bentrokan tidak semakin membesar,” ujar Ones Jumat, (25/7).
Sosok mantan Bupati Yahukimo yang menjabat dua periode juga mengajukan permohonan kepada pihak kepolisian dari Polres Jayawijaya agar berada di tengah-tengah untuk menengahi dua kelompok massa yang saat ini sedang terlibat perselisihan.
“Kami pemerintah tidak menginginkan adanya korban jiwa dari masyarakat, oleh karena itu aksi saling menyerang ini harus segera dihentikan dan mencari solusi untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Ones.