– Rencana peremajaan Wilayah Makam Batoro Katong tidak hanya berfokus pada area makam, tetapi juga lingkungan sekitarnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Ponorogo Jamus Kunto, bahwa revitalisasi memang meliputi area sekitar.
Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Hal tersebut dikarenakan Area Makam Batoro Katong akan menjadi pusat wisata keagamaan dan sejarah di Kabupaten Ponorogo. Oleh karena itu, lingkungannya juga perlu mendukung.
Termasuk dalam upaya perbaikan, rumah yang termasuk kategori tidak layak, lingkungan yang kumuh serta pengelolaan sampah dan sanitasi.
“Beberapa rumah membutuhkan perhatian khusus dan masuk dalam kategori tidak layak, kemudian lingkungan yang masih tampak kumuh, serta pengelolaan sampah dan sanitasi yang belum maksimal,” ujar Jamus dilansir dari situs resmi Ponorogo.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Selanjutnya, Jamus menyampaikan bahwa tata ruang Kawasan Setono (Makam Batoro Katong) telah memasuki tahap penyusunan rancangan perencanaan dan dokumen anggaran. Pekerjaannya akan dilaksanakan pada tahun 2026.
“Tujuan dari penataan ini tidak hanya meningkatkan kualitas lingkungan permukiman, tetapi juga mendukung perkembangan wisata religi Makam Bathoro Katong sebagai bagian yang penting dari literasi sejarah dan identitas budaya Ponorogo,” katanya.
Kita telah merencanakan dengan matang kawasan terpadu dan terintegrasi ini.
Di sisi lain, Kepala Dinas Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur I Nyoman Gunadi menyampaikan bahwa Pemprov Jatim menyiapkan dana sebesar Rp14 miliar, sedangkan sisanya sebesar Rp10 miliar akan ditanggung oleh APBN dan APBD Ponorogo.
“Secara kebetulan, Ponorogo termasuk salah satu daerah yang menjadi prioritas dalam pendanaan penanganan kawasan kumuh di tingkat provinsi,” ujar Nyoman Gunadi.
