Pernahkah kamu bertemu dengan seorang perempuan yang kelihatannya selalu meminta penghargaan walaupun dia tampak sangat yakin dirinya sendiri? Kadang-kadang, mereka malahan menampilkan beragam tingkah laku yang mungkin tak disadarinya secara total dalam kehidupan biasanya. Bisa jadi kita merasakan bahwa semuanya baik-baik saja pada permukaannya, tetapi sesungguhnya rasa gelisah masih tersimpan di lubuk hati mereka.
Phenomenon ini kerap dialami oleh orang-orang yang belum sepenuhnya merasakan kedamaian sejati dalam diri mereka, meskipun telah mencapai umur dewasa. Mereka bisa tampak tangguh dari luar, tetapi masih memiliki beberapa kebiasaan yang mengindikasikan adanya ketidakerasan internal.
Menurut Geediting.com pada hari Jumat (23/05), berikut adalah beberapa tingkah laku khas yang tidak disadari sering dilakukan oleh wanita yang belum sepenuhnya menerima diri mereka sendiri.
1. Terlalu Menganalisis Situasi
Salah satu ciri utama yang mudah dikenali adalah kegemaran mereka membongkar tiap dialog atau respons dengan berlebihan. Seringkali, mereka membuat hipotesis buruk atau menemukan masalah fiktif dalam benak mereka yang tak memiliki dasar nyata. Proses analisis tanpa akhir tersebut bisa menyebabkan tekanan serta ketidaktenangan berlebih yang sepenuhnya tidak justified.
2. Mencari Kepastian Terus-menerus
Mereka terus-menerus mengumpulkan pandangan orang-orang di lingkungan mereka, termasuk untuk urusan dan perkara yang ringan saja. Sepertinya mereka kurang percaya pada penilaian mereka sendiri secara menyeluruh. Upaya mendapatkan pengesahan dari pihak lain tersebut dapat menunjukkan pertarungan individu melawan rasa harga diri mereka.
3. Bertahan Untuk Terus Ada
Mereka kerap kali terperosok ke dalam rasa menyesal atas hal-hal dari waktu lampau ataupun cemas berlebih tentang peristiwa yang belum datang. Hal tersebut mencuri kenangan indah mereka di tengah hari ini dan sekarang ini pula. Apabila pikiran selalu menjelajahi masa silam atau masa depan, bisa jadi telah tiba waktunya untuk menyudutkan diri dan memusatkan perhatian kepada detik-detik yang sedang lewati.
4. Penilaian Terus Menerus terhadap Diri Sendiri
Tidak ada satu pun tindakan mereka yang dirasakan sebagai cukup memuaskan, karena mereka menjadi pengkritik paling keras untuk dirinya sendiri. Mereka mensetting standar yang amat tinggi dan mengutuki diri saat tak mampu mencapai keunggulan sempurna tersebut. Kecenderungan melakukan penilaian negatif berlebihan seperti itu kerapkali merenggangkan ketenangan jiwa seseorang.
5. Menghindari Kesendirian
Ide untuk berlama-lama seorang diri kadang-kadang tampak menyulitkan atau justru membingungkan baginya, hingga dia senantiasa mencari kawan. Hindarannya dari keadaan tersebut secara konstan bisa merupakan tanda bahwa ia memiliki ketidakterimaan mendalam terhadap pemikiran dan emosi personalnya. Dia merasa lebih tenang apabila masih ada seseorang yang bersamanya.
6. Kesulitan Menetapkan Batasan
Mereka mungkin mengatakan “ya” meskipun sebenarnya sangat ingin mengatakan “tidak”, atau mengambil terlalu banyak tanggung jawab di luar batas kemampuannya. Ketidakmampuan untuk menetapkan batasan ini sering kali berasal dari rasa takut mengecewakan orang lain. Mereka mungkin merasa harus selalu mengutamakan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan mereka sendiri.
7. Mengabaikan Perawatan Diri
Banyak kali, mereka menempatkan setiap individu dan hal lain di depan kesejahteraan dirinya sendiri. Mereka menganggap perawatan diri sebagian besar seperti suatu kemewahan atau hobi tak berguna dibandingkan dengan keperluan dasar lainnya. Akan tetapi, realitasnya ialah bahwa menjaga diri kita bukanlah perilaku yang serakah, justru ini merupakan satu-satunya cara untuk mencapai kondisi tubuh dan pikiran yang baik.
Memahami beragam tindakan ini dapat mendalamkan pengetahuan kita tentang perubahan emosi yang mungkin dialami oleh para wanita di sekeliling kita. Perlu ditegaskan bahwa umumnya mereka mengungkapkan sikap tersebut tanpa disadarinya terdorong oleh sumber kegelisahan internal. Bantuan serta pengertian dari orang-orang di sekitarnya amat penting untuk perkembangan mereka.
(*)