Ikuti Munas Ikatan Keluarga Minang: Fadli Zon Diskusikan 3 Museum Unik di Sumatera Barat

Ikuti Munas Ikatan Keluarga Minang: Fadli Zon Diskusikan 3 Museum Unik di Sumatera Barat



, JAKARTA – Menteri Budaya Republik Indonesia
Fadli Zon
Berpartisipasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM) 2025 di Hotel Santika Premiere, Jakarta pada hari Jumat, tanggal 23 Mei.

Acaranya menjadi titik penting dalam sejarah IKM, yaitu organisasi diaspora Minang terbesar di Indonesia, yang baru kali ini menggelar Munas semenjak didirikan tahun 2016.

“Syukur Alhamdulillah kita telah berhasil menggelar Musyarawah Nasional perdana Ikatan Keluarga Minangkabau. Organisasi ini bertujuan sebagai wadah pengumpulan dan persatuan bagi orang-orang Minang yang merantau,” ungkap Menbud Fadli Zon, juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP (Dewan Pengurus Pusat) IKM.

Menantu Menteri Budaya Fadli Zon menyatakan bahwa IKM merupakan ikatan yang sangat kuat untuk para pemuda Minang di perantauan.

Menurut dia, masyarakat Minang yang ada dimanapun pasti menjaga tali silaturahminya, terus berkumpul dalam organisasi, serta saling mensupport, saling menolong, dan saling kerja sama agar bisa maju.

“Nilai budaya ini menggarisbawahi bahwa pergi mencari rezeki tidak hanya didorong oleh faktor finansial, tetapi lebih dari itu, merupakan suatu warisan yang membantu dalam pertumbuhan pribadi. Seperti kata pepatah ‘alam tak ambil bagian’, hal tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan memperlebar lingkaran persaudaraan. Dimana saja seseorang berada, mereka senantiasa menaati norma-norma lokal dengan prinsip ‘di manapun kaki melangkah, di situlah aturan ditaati’,” terangnya.

Acara itu menandai saat yang penting sekaligus strategis bagi badan pengayom para perantau Minangkabau terbesar di tanah air guna menghasilkan kepala baru.

Diikuti oleh keluarga Minang yang berasal dari Sabang hingga Merauke, konferensi Munas digelar untuk memilih pemimpin utama yang baru.

Andre Rosiade, yang merupakan Wakil Ketua Umum Komisi VI DPR RI, terpilih sebagai ketua umum DPP IKM periode 2025-2030 tanpa adanya saingan lainnya.

Andre Rosiade akan mengambil alih kepengurusan dari Menbud Fadli Zon yang sudah selesai masa jabatannya.

Orang tersebut, yang sekaligus adalah tokoh masyarakat Minang, usai diresmikan dan dilantik menjadi Ketua Umum DPP IKM untuk masa jabatan tahun 2025 hingga 2030, pada sambutan pertamanya menyampaikan harapan agar bisa bekerjasama dengan seluruh anggota Ikatan Keluarga Minang guna memajukan keberlanjutan kepemimpinan organisasi ini.

Andre Rosiade pun menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan besar untuk pimpinannya beserta warisan yang ditinggalakan oleh Menbud Fadli Zon.

“Harapannya adalah beban kepercayaan yang telah diberikan kepada kita, selaku pengurus DPP, bisa ditanggung bersama-sama untuk membawa IKM menjadi lebih maju,” kata Andre Rosiade.

Menbud Fadli menyatakan dukungannya atas pemilihan Andre Rosiade sebagai Ketua Umum IKM terbaru dan ia berharap agar IKM ini bisa memberikan manfaat besar kepada lingkungan sekitarnya.

Hadir dalam Munas kali ini adalah Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik, Sekretaris Jenderal DPP IKM Nefri Hendri, serta semua Ketua DPW IKM dan DPD IKM dari seluruh Indonesia.

Pada laporannya mengenai tanggung jawab Ketua Umum DPP IKM untuk periode 2016-2025 yang dihadirkan oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, ia menyajikan prestasi-prestasinya selama 100 hari pertama menjadi Menteri Kebudayaan.

Satu pencapaian lainnya adalah pembukaan tiga museum di Sumatera Barat. Museum pertama merupakan Museum Sastra Indonesia, tempat pameran berbagai karya penulis ternama dari seluruh wilayah negara ini, termasuk mesin ketik dan dokumen asli.

Kedua, ada Museum Rumah Tan Malaka yang terletak di Pandam Gadang. Ketiga, terdapat Museum PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) di Koto Tinggi.

Menbud Fadli Zon menginginkan agar tindakan ini bisa menunjukkan bagaimana para pemudanya yang berasal dari Minang, serta semua anggota IKM, ikut ambil bagian dalam merencanakan dan mendukung perkembangan daerah asal mereka di Sumatera Barat.

Pada penutup laporannya, Menbud Fadli Zon mendorong para perantau Minang agar bertanggung jawab dalam melestarikan dan mengembangkan budaya serta tradisi Minangkabau, sambil juga berkontribusi positif terhadap komunitas tempat mereka tinggal.

(ded/jpnn)


Jangan Lewatkan Video Terbaru: