news  

PLN Bangun Pembangkit Minihidro 1,2 MW di Supiori Papua

PLN Bangun Pembangkit Minihidro 1,2 MW di Supiori Papua

.CO.ID – JAKARTA.PT PLN (Persero) memulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dengan daya 1,2 Megawatt (MW) di Kabupaten Supiori, Papua.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengunjungi langsung tempat pembangunan PLTM Wabudori yang nantinya akan memberikan pasokan listrik kepada masyarakat Supiori.

Bahlil mengatakan, pembangunan PLTM Wabudori merupakan hasil kerja sama antara pemerintah pusat dan PLN, baik dalam hal sumber daya maupun pendanaan, guna mendorong perkembangan pendidikan dan ekonomi masyarakat Supiori.

“Harap izin-izinnya dipercepat, karena saat konstruksi masyarakat juga perlu mendukung. Saya sudah membuat kebijakan. Harap bantu PLN juga saat proses konstruksi,” ujar Bahlil dalam keterangan resmi, Minggu (27/7).

Kepala Perusahaan PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) Wabudori dengan kapasitas 1,2 Megawatt (MW) merupakan bagian dari langkah PLN dalam mewujudkan kemandirian energi yang berkelanjutan di Papua.

Menurut Darmawan, pengembangan pembangkit energi berkelanjutan ini merupakan wujud nyata dari sila kelima Pancasila yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Selain itu, kehadiran PLTM ini akan memperkuat sistem 20 kV Biak, serta untuk memenuhi pertumbuhan permintaan di Biak yang kapasitasnya setara dengan menyediakan listrik untuk 1.666 rumah.

Darmawan menambahkan, PLTM ini akan memanfaatkan aliran Sungai Wabudori yang berjarak lima kilometer dan bermuara di Teluk Wabudori. Proyek ini akan dimulai dengan pembaruan studi kelayakan (feasibility study/FS) serta penyusunan detail engineering design(DED), dengan tujuan operasional pada tahun 2028 atau lebih awal.

Sebagai informasi, Kabupaten Supiori tergabung dalam sistem kelistrikan Biak 20 kV yang sudah terhubung dari Kabupaten Biak Numfor. Sistem ini memiliki daya mampu total sebesar 32,29 MW dengan beban puncak mencapai 14,8 MW, sehingga menyediakan cadangan daya yang cukup aman sebesar 17,48 MW.