Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berharap mempercepat pelaksanaan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Wabudori. Proyek ini sempat terhenti sejak tahun 2010 akibat masalah teknis dan administratif.
Merespons hal tersebut, Bahlil menekankan pentingnya percepatan pembangunan proyek tersebut. Dia bahkan berharap proyek itu selesai lebih cepat dari yang ditetapkan.
“Alhamdulillah hari ini kita langsung meninjau untuk memastikan proses konstruksi dapat segera dimulai pada 2026, meskipun tanggal operasi komersialnya adalah 2029, saya berharap bisa dipercepat paling lambat awal 2028, jika mungkin akhir 2027, itu jauh lebih baik,” ujar Bahlil dalam pernyataan pers, dikutip Senin (28/7).
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Wabudori akan dibangun di Sungai Wabudori yang terletak di kawasan hutan konservasi Distrik Supiori Barat. Pembangkit ramah lingkungan ini memiliki kapasitas sebesar 1,2 Mega Watt (MW), dengan dua unit turbin masing-masing berdaya 600 kW. Proyek ini diharapkan mampu menyediakan pasokan listrik bagi lebih dari 1.600 keluarga dan dibangun dengan prinsip energi bersih serta menggunakan produk lokal.
Bahlil juga menekankan perlunya kolaborasi dari berbagai pihak dalam mendukung pengembangan infrastruktur listrik agar tidak mengalami hambatan dan berjalan dengan baik.
“Saya hanya meminta satu hal, jangan sampai saat teman-teman PLN mulai bekerja, kita tidak memberikan dukungan. Palang-palang, izin A, izin B, jika boleh Pak Bupati mohon bantuan agar kita bisa bekerja secara bersamaan,” katanya.
Bahlil berharap pengawasan terhadap PLTM Wabudori ini menjadikan Papua sebagai contoh provinsi dalam pengembangan energi bersih dan berkelanjutan, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang merata dan inklusif.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal EBTKE Eniya Listiani Dewi menyampaikan bahwa seluruh komponen proyek akan memenuhi standar keberlanjutan dan perlindungan lingkungan. Ia menjamin penggunaan energi terbarukan yang berbasis aliran air lokal yang melimpah, serta komitmen kuat untuk memaksimalkan kandungan lokal.
Bupati Supiori Heronimus Mansoben menyambut baik perhatian pemerintah pusat. Ia berharap proyek ini tidak hanya mengatasi masalah pasokan listrik di desa, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru, khususnya dalam bidang perikanan dan pariwisata. Pemerintah setempat siap mendukung agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala.
Tidak hanya memperhatikan pembangkit, Menteri Bahlil juga menuntut percepatan pemasangan listrik rumah tangga yang telah memiliki jaringan tetapi belum mendapat aliran listrik. Ia meminta agar dana untuk pemasangan tersebut segera dialokasikan melalui anggaran Kementerian ESDM.